Keseluruhan Peraturan Resmi Bola
Basket, semua referensi dibuat untuk pemain, pelatih, wasit, dll, baik untuk
pria maupun wanita. Harus dipahami bahwa semua ini dibuat hanya untuk tujuan pelaksanaan.
PERATURAN SATU –
PERTANDINGAN
Pasal 1 Definisi
1.1 Pertandingan bola basket
Bola basket dimainkan oleh dua
(2) tim yang masing-masing terdiri dari lima (5) pemain.
Tujuan dari masing-masing tim
adalah untuk mencetak angkake keranjang lawan dan
berusaha mencegah tim lawan
mencetak angka.
Pertandingan dikontrol oleh
wasit, petugas meja dan seorang commissioner, jika hadir.
1.2 Keranjang : Lawan/sendiri
Keranjang yang diserang oleh
suatu tim adalah keranjang lawan dan keranjang yang
dipertahankan oleh suatu tim
adalah keranjang sendiri.
1.3 Pemenang pertandingan
Tim yang mencetak angka lebih
banyak pada akhir waktu permainan akan menjadi
pemenang.
PERATURAN DUA – LAPANGAN DAN PERLENGKAPAN
Pasal 2 Lapangan
2.1 Lapangan permainan
Lapangan permainan harus rata,
memiliki permukaan keras yang bebas dari segala
sesuatu yang menghalangi (Gambar
1) dengan ukuran panjang 28 m dan lebar 15 m yang
diukur dari sisi dalam garis
batas.
2.2 Backcourt
Backcourt suatu tim
terdiri dari keranjang milik sendiri, bagian depan dari papan pantul
dan bagian dari lapangan yang
dibatasi oleh endline dibelakang keranjang milik sendiri,
side line dan garis
tengah.
2.3 Frontcourt
Frontcourt suatu tim
terdiri dari keranjang lawan, bagian depan dari papan pantul dan
bagian dari lapangan yang
dibatasi oleh endline dibelakang keranjang lawan, side line
dan sisi dalam dari garis tengah
terdekat dengan keranjang lawan.
2.4 Garis-garis
Semua garis akan dibuat dengan
warna putih, dengan lebar lima (5) cm dan dapat terlihat
dengan jelas.
2.4.1 Garis batas
Lapangan permainan akan dibatasi
dengan garis batas, yang terdiri dari endline dan side
line. Garis-garis
ini bukan merupakan bagian dari lapangan permainan.
Segala sesuatu yang menghalangi
termasuk bangku pemain cadangan setidaknya berada
dua (2) meter dari lapangan
permainan.
2.4.2 Garis tengah, lingkaran
tengah dan setengah lingkaran free-throw
Garis tengah akan dibuat sejajar
dengan endline dari titik tengah kedua side line. Garis
ini akan diperpanjang 0,15m dari
masing-masing side line.Garis tengah adalah bagian
dari backcourt.
Lingkaran tengah dibuat di
tengah-tengah lapangan permainan dan mempunyai jari-jari
1,80 m diukur dari sisi luar
keliling lingkaran. Jika bagian dalam lingkaran tengah
diwarnai, warnanya harus sama
dengan daerah bersyarat.
Setengah lingkaran free-throw dibuat
di lapangan permainan dengan jari-jari 1,80 m
diukur dari sisi luar keliling
lingkaran dan dengan pusatnya berada di titik tengah garis
free-throw (Gambar 2).
2.4.3 Garis free-throw,
daerah bersyarat dan tempat rebound free-throw
Garis free-throw dibuat
sejajar dengan masing-masing endline. Sisi terjauh garis ini
5,80 m dari sisi dalam endline
dan panjangnya 3,60 m. Titik tengahnya akan berada pada
garis khayal yang menghubungkan
dua (2) titik tengah endline.
Daerah bersyarat merupakan daerah
lapangan yang berbentuk persegi panjang di
lapangan permainan, dibatasi oleh
endline, perpanjangan garis free-throw dan garis-garis
yang berasal dari endline,
sisi luarnya akan berjarak 2,45 m dari titik tengah endline dan
berakhir pada sisi luar
perpanjangan garis free-throw. Garis-garis tersebut, kecuali
endline adalah bagian
dari daerah bersyarat. Bagian dalam daerah beryarat harus
diwarnai.
Gambar 1 Ukuran
lengkap lapangan permainan
Tempat reboundfree-throw sepanjang
daerah bersyarat, untuk para pemain selama freethrow,
akan ditandai seperti pada Gambar
2.
2.4.4 Daerah tembakan untuk
mencetak tiga-angka
Daerah tembakan untuk mencetak
tiga-angka suatu tim (Gambar 1 dan Gambar 3)
merupakan seluruh daerah lantai
dari lapangan permainan, kecuali untuk daerah di dekat
keranjang lawan yang dibatasi
oleh dan termasuk:
· Dua (2) garis
sejajar memanjang dari dan tegak lurus dengan endline, dengan sisi
terluar 0,90 m dari sisi dalam sideline.
· Busur dengan
jari-jari 6,75 m diukur dari titik di lantai tepat di bawah titik tengah
keranjang lawan terhadap sisi
luar busur. Jarak titik ini di lantai dari sisi dalam titik
tengah endline adalah
1,575 m. Busur terhubung dengan garis paralel.
Garis tiga-angka bukan bagian
dari daerah tembakan untuk mencetak tiga-angka.
2.4.5 Daerah bangku cadangan
Daerah bangku cadangan akandibuat
di luar lapangan permainan dibatasi oleh dua (2)
garis seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 1.
Seharusnya tersedia empat belas
(14) tempat duduk di daerah bangku cadangan untuk
pelatih, asisten pelatih, pemain
pengganti dan team follower. Bila ada orang lain maka
setidaknya akan berada dua (2) m
di belakang bangku cadangan.
2.4.6 Garis throw-in
Dua (2) garis dengan panjang 0,15
m akan dibuat di luar lapangan permainan di sideline
berseberangan dengan petugas
meja, dengan sisi luar dari garis berjarak 8,325 m dari sisi
dalam endline terdekat.
2.4.7 Daerah no-charge
semi-circle
Garis no-charge semi-circle akan
dibuat di lapangan permainan, dibatasi oleh:
· Setengah
lingkaran dengan jari-jari 1,25 m diukur dari titik di lantai tepat di bawah
titik tengah keranjang ke sisi
bagian dalam dari setengah lingkaran. Setengah
lingkaran terhubung dengan:
· Dua (2) garis
paralel tegak lurus dengan endline, sisi bagian dalam berjarak 1,25 m
dari titik di lapangan tepat di
bawah titik tengah keranjang, dengan panjang 0,375 m
dan berakhir 1,20 m dari bagian
dalam endline.
Daerah no-charge semi-circle disempurnakan
dengan garis khayal yang terhubung
dengan akhir garis paralel tepat
di bawah dari sisi depan papan pantul.
Garis no-charge semi-circle bukan
bagian dari daerah no-charge semi-circle.
Gambar 2 Daerah
bersyarat
Gambar 3 Daerah
tembakan untuk mencetak dua-angka/tiga-angka
1 = Operator twenty-four (24)
second 3 = Commissioner, jika hadir
4 = Pencatat angka
2 = Pengatur waktu 5 = Asisten
pencatat angka
Gambar 4 Petugas
meja dan bangku pergantian pemain
Pasal 3
Perlengkapan
Berikut ini perlengkapan yang
akan dibutuhkan:
· Perangkat papan
pantul, terdiri dari:
▬ Papan pantul
▬ Keranjang yang terdiri dari ring (tahan
tekanan) dan jaring
▬ Struktur penyangga papan pantul termasuk
lapisan pengamannya.
· Bola basket
· Jam pertandingan
· Papan pencatat
angka
· Jamtwenty
four (24) seconds
· Stopwatch atau peralatan
yang sesuai (dapat terlihat), untuk mengukur waktu time-out
(bukan jam pertandingan)
· Dua sinyal suara
secara terpisah yang berbeda dengan jelas dan keras
· Scoresheet
· Penunjuk foul
pemain
· Penunjuk team
foul
Petugas meja dan kursinya harus
ditempatkan pada suatu panggung.
Announcer dan/atau petugas
statistik (kalau ada) dapat ditempatkan di
samping dan/atau di belakang
petugas meja.
· Tanda panah alternating
possession
· Lantai permainan
· Lapangan
permainan
· Pencahayaan yang
memadai
Untuk penjelasan lebih terperinci
dari perlengkapan bola basket, lihat Appendix pada
Baskelball
Equipment.
PERATURAN TIGA – TIM
Pasal 4 Tim
4.1 Definisi
4.1.1 Seorang anggota tim
memenuhi syarat untuk bermain ketika dia telah disahkan untuk
bermain untuk suatu tim sesuai
peraturan, termasuk peraturan batas usia yang telah
ditentukan oleh badan
penyelenggara dari suatu kompetisi.
4.1.2 Seorang anggota tim berhak untuk
bermain ketika namanya telah tercatat pada
scoresheet sebelum
dimulainya pertandingan dan selama dia tidak didiskualifikasi
maupun telah melakukan lima (5)
kali foul.
4.1.3 Selama waktu permainan,
seorang anggota tim adalah:
· Seorang pemain
ketika dia berada di lapangan permainan dan berhak untuk bermain.
· Seorang pemain
pengganti ketika dia tidak berada di lapangan permainan tetapi dia
berhak untuk bermain.
· Seorang pemain
yang sudah tidak bermain ketika dia telah melakukan lima (5) kali
foul dan tidak berhak
lagi untuk bermain.
4.1.4 Selama jeda permainan,
semua anggota tim yang berhak untuk bermain dianggap sebagai
pemain.
4.2 Peraturan
4.2.1 Tiap tim akan terdiri dari:
· Tidak lebih dari
dua belas (12) anggota tim yang berhak untuk bermain, termasuk
seorang kapten.
· Seorang pelatih
dan jika tim menghendaki seorang asisten pelatih.
· Maksimal lima
(5) team follower yang boleh duduk di bangku dan mempunyai
tanggung jawab khusus, seperti
manager, dokter, physiotherapist, pencatat statistik,
penerjemah, dll.
4.2.2 Lima (5) pemain dari
masing-masing tim akan berada di lapangan permainan selama
waktu permainan dan boleh
diganti.
4.2.3 Seorang pemain pengganti
akan menjadi pemain dan seorang pemain akan menjadi
pemain pengganti ketika:
· Wasit memberi
isyarat pemain pengganti untuk memasuki lapangan permainan.
· Selama time-out
atau jeda permainan, seorang pemain cadangan meminta pergantian
pemain kepada pencatat angka.
4.3 Seragam
4.3.1 Seragam anggota tim akan
terdiri dari:
· Kaos dengan
warna dominan yang sama bagian depan dan belakang.
Semua pemain harus memasukkan
kaos ke dalam celana bermainnya. ‘All-in-one’
diperbolehkan.
· Celana pendek
dengan warna dominan yang sama bagian depan dan belakang, tetapi
tidak perlu sewarna dengan
kaosnya.
· Kaos kaki dengan
warna dominan yang sama untuk semua pemain dari suatu tim.
4.3.2 Setiap anggota tim akan
memakai kaos bernomor di bagian depan dan belakang dengan
nomor yang jelas, diblok dengan
warna yang kontras dengan warna kaosnya.
Nomor tersebut harus dapat
terlihat dengan jelas dan:
· Nomor pada
bagian belakang setidaknya mempunyai tinggi dua puluh (20) cm.
· Nomor pada
bagian depan setidaknya mempunyai tinggi sepuluh (10) cm.
· Nomor tersebut
setidaknya mempunyai lebar dua (2) cm.
· Tim akan memakai
nomor dari empat (4) sampai lima belas (15). Federasi-federasi
nasional untuk kompetisinya
mempuyai wewenang menyetujui nomor lainnya dengan
maksimal dua (2) digit.
· Pemain dari tim
yang sama tidak boleh memakai nomor yang sama.
· Iklan atau logo
setidaknya berjarak lima (5) cm dari nomor.
4.3.3 Tim harus mempunyai minimal
dua set kaos tim dan:
· Tim yang disebut
pertama dalam jadwal (tim tuan rumah) akan memakai kaos
berwarna terang (sebaiknya
putih).
· Tim yang disebut
kedua dalam jadwal (tim tamu) akan memakai kaos berwarna gelap.
· Bagaimanapun
juga jika kedua tim setuju, mereka boleh bertukar warna kaos.
4.4 Perlengkapan lainnya
4.4.1 Semua perlengkapan yang
digunakan oleh pemain harus layak untuk dipakai dalam
pertandingan. Segala perlengkapan
yang ditujukan untuk menambah tinggi badan atau
jangkauan seorang pemain atau
cara lainya yang memberikan keuntungan yang tidak adil
tidak diijinkan.
4.4.2 Pemain tidak boleh memakai
perlengkapan (benda-benda) yang dapat menyebabkan
pemain lain cedera.
· Berikut ini tidak
diijinkan:
▬ Pelindung, penguat atau pengikat jari,
tangan, pergelangan tangan, sikut atau lengan
bawah yang terbuat dari kulit,
plastik lunak, logam atau bahan keras lainnya,
walaupun ditutup dengan lapisan
pengaman yang lunak.
▬ Benda-benda yang dapat melukai atau
menyebabkan lecet (kuku tangan harus
dipotong pendek)
▬ Tutup kepala, asesoris rambut dan
perhiasan.
· Berikut ini diijinkan:
▬ Perlengkapan pelindung bahu, lengan
atas, paha atau kaki bagian bawah jika
bahannya telah dilapisi pengaman
dengan baik.
▬ Pakaian dalam yang memanjang di bawah
celana pendek yang mempunyai warna
dominan yang sama dengan celana
pendeknya
▬ Penutup lengan berbahan ketat dengan
warna dominan yang sama dengan kaos.
▬ Stocking ketat dengan
warna dominan yang sama dengan celana. Jika untuk kaki
bagian atas harus berakhir di
atas lutut; jika untuk kaki bagian bawah harus berakhir
di bawah lutut.
▬ Pengikat lutut jika ditutup sebagaimana
mestinya.
▬ Pelindung untuk hidung yang cedera,
walaupun terbuat dari bahan yang keras.
▬ Pelindung mulut transparan tak berwarna.
▬ Kacamata, jika tidak membahayakan bagi
pemain lain.
▬ Ikat kepala, dengan lebar maksimum lima
(5) cm, terbuat dari bahan yang tidak
melukai, kain berwarna, plastik
lunak atau karet.
▬ Taping transparan tak
berwarna untuk tangan, bahu, kaki dll.
4.4.3 Selama pertandingan seorang
pemain tidak bolehmemperlihatkan suatu iklan,
mempromosikan suatu nama atau
menunjukkan namayang bertujuan amal, tanda, logo
atau identifikasi lain termasuk,
namun tidak terbatas pada, tubuh, rambut atau tempat
lainnya.
4.4.4 Perlengkapan lainya yang
tidak disebutkan secara khusus pada pasal ini harus
mendapatkan persetujuan dari FIBA
Technical Commission.
Pasal 5 Pemain :
Cedera
5.1 Apabila cedera dialami
seorang (beberapa) pemain, wasit dapat menghentikan
pertandingan.
5.2 Jika bola dalam keadaan hidup
saat terjadinya cedera, wasit tidak akan meniupkan
peluitnya sampai tim yang
menguasai bola telah menembak untuk mencetak angka,
kehilangan penguasaan bola,
menahan bola dari permainan atau bola menjadi mati. Jika
diperlukan utuk melindungi pemain
yang cedera,wasit dapat menghentikan pertandingan
dengan segera.
5.3 Jika pemain yang cedera tidak
dapat segera melanjutkan untuk bermain (kira-kira tidak
lebih dari 15 detik) atau, jika
dia telah mendapatkan perawatan, dia harus diganti kecuali
tim tersebut menjadi kurang dari
lima (5) pemain di lapangan permainan.
5.4 Pelatih, asisten pelatih,
pemain pengganti, pemain yang sudah tidak bermain dan team
follower boleh memasuki
lapangan permainan, dengan ijin dari seorang wasit, untuk
menangani pemain yang cedera
sebelum dia digantikan.
5.5 Seorang dokter boleh memasuki
lapangan permainan, tanpa ijin dari seorang wasit jika
menurut penilaian dokter pemain
yang cedera membutuhkan penanganan medis dengan
segera.
5.6 Selama pertandingan, siapapun
pemain yang berdarah atau mengalami luka terbuka
harus diganti. Dia dapat kembali
ke lapangan permainan hanya setelah pendarahannya
dapat dihentikan dan bagian yang
terluka atau luka terbukanya telah benar-benar ditutup
dengan baik dan aman.
Jika pemain yang cedera atau
pemain yang berdarah atau mengalami luka terbuka
tersebut membaik selama time-out
yang diambil oleh tim manapun sebelum sinyal
pencatat angka untuk pergantian
pemain, pemain tersebut boleh melanjutkan untuk
bermain.
5.7 Pemain yang telah ditunjuk
oleh pelatih untuk memulai pertandingan dapat diganti
apabila mengalami cedera. Pada
kasus ini, lawannya juga berhak untuk melakukan
pergantian pemain dengan jumlah
pemain yang sama jika tim tersebut menghendaki.
Pasal 6 Kapten :
Tugas dan wewenang
6.1 Kapten (CAP) adalah seorang
pemain yang ditunjuk oleh pelatih untuk mewakili timnya
di lapangan permainan. Dia dapat
berkomunikasi secara sopan dengan wasit selama
pertandingan untuk mendapatkan
informasi tetapi hanya ketika bola menjadi mati dan
jam pertandingan berhenti.
6.2 Dengan segera pada akhir
pertandingan kapten dapat memberitahu referee jika timnya
mengajukan protes atas hasil
pertandingan dan menandatangani scoresheet di tempat
yang ditandai dengan ‘Captain’s signature in case of protest’.
Pasal 7 Pelatih
: Tugas dan Wewenang
7.1 Sekurang-kurangnya dua puluh
(20) menit sebelum pertandingan dijadwalkan untuk
dimulai, masing-masing pelatih
atau yang mewakilinya akan memberikan kepada
petugas meja sebuah daftar nama
beserta nomornya dari anggota tim yang memenuhi
syarat untuk bermain dalam
pertandingan dan juga nama kapten tim, pelatih dan asisten
pelatih. Semua anggota tim yang
namanya tercantum pada scoresheet berhak untuk
bermain, walaupun mereka datang
setelah dimulainya pertandingan.
7.2 Sekurang-kurangnya sepuluh
(10) menit sebelum pertandingan dijadwalkan untuk
dimulai, masing-masing pelatih
akan menegaskan persetujuan nama dan nomor atas
anggota timnya dan nama para
pelatih dengan menandatangani scoresheet. Pada waktu
yang sama, mereka akan menunjuk
lima (5) pemain yang akan memulai pertandingan.
Pelatih tim A akan memberikan
informasi terlebih dahulu.
7.3 Pelatih, asisten pelatih,
anggota tim dan team followeradalah orang-orang yang diijinkan
duduk di daerah bangku cadangan
dan tetap berada di dalam daerah bangku
cadangaannya.
7.4 Pelatih dan asisten pelatih
diperbolehkan mendatangi petugas meja selama pertandingan
untuk mendapatkan informasi
statistik hanya saat bola menjadi mati dan jam
pertandingan berhenti.
7.5 Hanya pelatih yang diijinkan
untuk tetap berdiri selama pertandingan. Dia dapat
mengarahkan pemain secara lisan
selama pertandingan dengan tetap berada di daerah
bangku cadangannya.
7.6 Jika terdapat asisten
pelatih, namanya harus dicantumkan pada scoresheet sebelum
dimulainya pertandingan (tanda
tangannya tidak diperlukan). Dia akan mengambil alih
semua tugas dan wewenang pelatih
jika dikarenakan suatu sebab pelatih tidak dapat
melanjutkan.
7.7 Ketika kapten meninggalkan
lapangan permainan, pelatih akan memberitahu wasit
nomor pemain yang akan bertindak
sebagai kapten di lapangan pertandingan.
7.8 Kapten akan bertindak sebagai
pelatih jika tidak ada pelatih, atau jika pelatih tidak dapat
melanjutkannya dan tidak terdapat
asisten pelatih yang tercantum dalam scoresheet (atau
suatu saat tidak dapat
melanjutkannya). Jika kapten harus meninggalkan lapangan
permainan, dia dapat bertindak
sebagai pelatih. Jika dia harus keluar setelah
disqualifying
foul atau
jika dia tidak dapat bertindak sebagai pelatih karena cedera,
penggantinya sebagai kapten dapat
menggantikannya sebagai pelatih.
7.9 Pelatih akan menentukan
penembak free-throw dari timnya pada semua kasus dimana
penembak free-throw tidak
ditentukan oleh peraturan.
PERATURAN EMPAT – PERATURAN PERMAINAN
Pasal 8 Waktu
permainan, angka imbang dan periode tambahan
8.1 Pertandingan akan terdiri
dari empat (4) periode denganmasing-masing periode sepuluh
(10) menit.
8.2 Akan ada jeda permainan
selama dua puluh (20) menit sebelum pertandingan
dijadwalkan untuk dimulai.
8.3 Akan ada jeda permainan
selama dua (2) menit diantara periode pertama dan kedua
(babak pertama), diantara periode
ketiga dan keempat (babak kedua) dan sebelum tiap
periode tambahan.
8.4 Akan ada jeda permainan paruh
waktu selama lima-belas (15) menit.
8.5 Jeda permainan dimulai:
· Dua puluh (20)
menit sebelum pertandingan dijadwalkan untuk dimulai.
· Ketika sinyal
jam pertandingan berbunyi untuk mengakhiri suatu periode.
8.6 Jeda permainan berakhir:
· Pada permulaan
periode pertama ketika bola lepas dari tangan (kedua tangan) referee
pada suatu jump ball.
· Pada permulaan
semua periode lainnya ketika bola telah diserahkan/berada pada
pegangan dari pemain yang
melakukanthrow-in.
8.7 Jika angka imbang di akhir
waktu permainan periode keempat, pertandingan akan
dilanjutkan dengan periode
tambahan selama lima (5) menit sebanyak yang dibutuhkan
untuk mencari selisih angka.
8.8 Jika foul dilakukan
ketika atau sesaat sebelum sinyal jam pertandingan berbunyi untuk
mengakhiri waktu permainan, free-throw
(beberapa free-throw) akan dilaksanakan
setelah waktu permainan berakhir.
8.9 Jika dibutuhkan periode
tambahan sebagai hasil dari free-throw tersebut maka semua
foul yang dilakukan
setelah waktu permainan berakhir akan dianggap telah terjadi selama
jeda permainan dan free-throw akan
dilaksanakan sebelum dimulainya periode
tambahan.
Pasal 9
Permulaan dan akhir suatu periode atau pertandingan
9.1 Periode pertama dimulai
ketika bola lepas dari tangan (kedua tangan) referee pada suatu
jump ball.
9.2 Semua periode lainnya dimulai
ketika bola telahdiserahkan/berada pada pegangan
pemain yang melakukan throw-in.
9.3 Pertandingan tidak dapat
dimulai jika salah satu tim tidak berada di lapangan dengan
lima (5) orang pemain yang siap
untuk bermain.
9.4 Untuk semua pertandingan, tim
yang disebut pertama dalam jadwal (tim tuan rumah)
akan menempati bangku cadangan
dan keranjang timnya di sisi kiri dari petugas meja,
menghadap lapangan permainan.
Bagaimanapun juga jika kedua tim
setuju, mereka dapat bertukar bangku cadangan
dan/atau keranjang.
9.5 Sebelum periode pertama dan
ketiga, kedua tim berhak untuk pemanasan di setengah
lapangan permainan yaitu dimana
keranjang lawan berada.
9.6 Kedua tim akan bertukar
keranjang untuk babak kedua.
9.7 Pada semua periode tambahan
suatu tim akan melanjutkan bermain ke arah keranjang
yang sama seperti pada periode
keempat.
9.8 Suatu periode, periode
tambahan atau pertandingan akan berakhir ketika sinyal jam
pertandingan berbunyi untuk mengakhiri
suatu periode.
Pasal 10 Status
bola
10.1 Bola dapat hidup ataupun
mati.
10.2 Bola menjadi hidup ketika:
· Selama jump
ball, bola lepas dari tangan (kedua tangan) referee pada saat bola
dilambungkan.
· Selama free-throw,
bola telah diserahkan/berada pada pegangan penembak free-throw.
· Selama throw-in,
bola telah diserahkan/berada pada pegangan pemain yang melakukan
throw-in.
10.3 Bola menjadi mati ketika:
· Tercipta suatu
bola masuk atau free-throw yang berhasil
· Seorang wasit
meniupkan peluitnya ketika bola hidup
· Kelihatan dengan
jelas bahwa bola tidak akan memasuki keranjang pada sebuah freethrow
yang akan diikuti oleh:
▬ Free-throw (beberapa free-throw)
lainnya.
▬ Hukuman selanjutnya (free-throw (beberapa
free-throw) dan/atau penguasaan)
· Sinyal jam
pertandingan berbunyi untuk mengakhiri suatu periode.
· Sinyal jamtwenty-four
(24) seconds berbunyi ketika suatu tim sedang menguasai bola.
· Bola yang sedang
melayang pada suatu tembakan untuk mencetak angka disentuh oleh
seorang pemain dari tim manapun
setelah:
▬ Seorang wasit meniupkan peluitnya
▬ Sinyal jam pertandingan berbunyi untuk
mengakhiri suatu periode
▬ Sinyal jamtwenty four (24) seconds berbunyi
10.4 Bola tidak menjadi mati
dan apabila tercipta bola masuk akan dihitung ketika:
· Bola melayang
pada suatu tembakan untuk mencetak angka dan:
▬ Seorang wasit meniup peluitnya
▬ Sinyal jam pertandingan berbunyi untuk
mengakhiri suatu periode
▬ Sinyal jam twenty-four (24) seconds berbunyi
· Bola melayang
pada suatu free-throw ketika seorang wasit meniup peluitnya untuk
suatu penyimpangan atas peraturan
kecuali oleh penembak free-throw.
· Seorang pemain
melakukan foul terhadap lawannya ketika bola dalam penguasaan
lawan tersebut yang dalam gerakan
menembak untuk mencetak angka dan lawan
tersebut menyelesaikan
tembakannya dengan gerakan yang berkelanjutan yang dimulai
sebelum foul terjadi.
Ketentuan ini tidak berlaku dan
bola masuk tidak akan dihitung jika:
▬ Setelah seorang wasit meniupkan
peluitnya, suatu rangkaian gerakan menembak
baru sepenuhnya dilakukan.
▬ Selama gerakan yang berkelanjutan dari
seorang pemain yang dalam gerakan
menembak, sinyal jam pertandingan
berbunyi untuk mengakhiri periode atau
sinyal jamtwenty-four (24)
seconds berbunyi.
Pasal 11 Lokasi
seorang pemain dan wasit
11.1 Lokasi seorang pemain ditentukan
oleh di mana dia menyentuh lantai.
Ketika dia berada di udara, dia
tetap mempunyai status yang sama seperti saat dia
menyentuh lantai untuk terakhir
kali. Dalam hal ini termasuk garis batas, garis tengah,
garis tiga-angka, garis free-throw,
garis-garis yang membatasi daerah bersyarat dan
garis-garis yang membatasi daerah
no-charge semicircle.
11.2 Lokasi seorang wasit ditentukan
dengan cara yang sama seperti halnya pemain. Ketika
bola menyentuh seorang wasit, hal
ini sama dengan menyentuh lantai di mana wasit
tersebut berada.
Pasal 12 Jump
ball dan alternating possession
12.1 Definisi jump ball
12.1.1 Jump ball terjadi
ketika seorang wasit melambungkan bola di lingkaran tengah diantara
dua (2) pemain berlawanan pada
permulaan periode pertama.
12.1.2 Held ball terjadi
ketika satu atau lebih dari masing-masing tim yang berlawanan
memegang bola dengan satu atau
kedua tangan secara pasti sehingga tidak satupun
pemain yang bisa mendapatkan
penguasaan tanpa melakukan usaha yang keras.
12.2 ProsedurJump ball
12.2.1 Masing-masing pelompat
akan berdiri dengan kedua kaki berada di dalam setengah
lingkaran tengah terdekat dengan
keranjang timnya dengan satu kaki dekat dengan garis
tengah.
12.2.2 Teman setim tidak boleh
menempati posisi secara berdampingan di sekitar lingkaran jika
seorang lawan menginginkan untuk
menempati salah satu dari posisi-posisi tersebut.
12.2.3 Wasit kemudian akan
melambungkan bola secara vertikal ke atas diantara dua (2)
pemain yang berlawanan, lebih
tinggi dari jangkauan siapapun diantara mereka dengan
cara melompat.
12.2.4 Bola harus ditepis dengan
tangan (kedua tangan) salah satu atau kedua pelompat setelah
bola mencapai titik tertinggi.
12.2.5 Tak satupun pelompat akan
meninggalkan posisinya sampai bola telah ditepis secara sah.
12.2.6 Tak satupun pelompat boleh
menangkap bola atau menepisnya lebih dari dua kali sampai
bola telah menyentuh salah satu
pemain selain pelompat atau lantai.
12.2.7 Jika bola tidak ditepis
setidaknya oleh salah satu pelompat, jump ball akan diulang.
12.2.8 Tak ada bagian tubuh
pemain selain pelompat boleh berada atau melewati garis lingkaran
(silinder) sebelum bola ditepis.
12.3 Situasi jump ball
Situasi jump ball terjadi
ketika:
· Diputuskan suatu
held ball.
· Bola keluar
lapangan dan wasit (-wasit) ragu atau tidak sependapat siapa yang terakhir
menyentuh bola diantara pemain
yang berlawanan.
· Terjadi free-throwviolation
ganda selama free-throw terakhir atau satu-satunya yang
tidak berhasil.
· Bola hidup
menyangkut diantara ring dan papan pantul (kecuali diantara free-throw).
· Bola menjadi
mati ketika tidak satupun tim yang menguasai atau berhak atas bola.
· Setelah
pembatalan hukuman yang seimbang terhadap kedua tim, tidak terdapat
hukuman foul lainnya yang
tersisa untuk dilaksanakan dan tidak satupun tim yang
mendapatkan penguasaan atau
berhak atas bola sebelum foul pertama atau violation.
· Permulaan semua
periode kecuali periode pertama.
12.4 Definisi alternating
possession
12.4.1 Alternating possession adalah
suatu metode untuk menjadikan bola menjadi hidup
dengan throw-in dari pada jump
ball.
12.4.2 Throw-in alternating
possession:
· Dimulai ketika bola
telah diserahkan/berada pada pegangan pemain yang melakukan
throw-in.
· Berakhir ketika:
▬ Bola menyentuh atau disentuh secara sah
oleh seorang pemain di lapangan
permainan.
▬ Tim yang sedang throw-in melakukan
violation.
▬ Bola hidup tersangkut diantara ring dan
papan pantul pada saatthrow-in.
12. 5 Prosedur alternating
possession
12.5.1 Pada semua situasi jump
ball kedua tim akan bergantian menguasai bola untuk throw-in
di tempat terdekat di mana
situasi jump ball terjadi.
12.5.2 Tim yang tidak mendapatkan
penguasaan bola hidup di lapangan permainan setelah jump
ball akan berhak mengawali
alternating possession.
12.5.3 Tim yang berhak atas alternating
possession berikutnya pada akhir suatu periode akan
memulai periode berikutnya dengan
throw-in di perpanjangan garis tengah, bersebrangan
dengan petugas meja, kecuali
terdapat hukuman free-throw dan penguasaan bola yang
akan dilaksanakan.
12.5.4 Tim yang berhak atas throw-inalternating
possession akan ditunjukkan dengan tanda
panah alternating possession ke
arah keranjang lawan. Arah tanda panah alternating
possession akan dibalikkan
arahnya dengan segera ketika throw-inalternating possession
berakhir.
12.5.5 Violation yang
dilakukan suatu tim selama throw-inalternating possession akan
menyebabkan tim tersebut
kehilangan throw-inalternating possession-nya. Tanda panah
alternating
possession akan
dibalikkan arahnya dengan segera, menunjukkan bahwa
lawan dari tim yang melakukan violation
akan berhak atas throw-inalternating
possession pada situasi jump
ball berikutnya. Pertandingan kemudian akan dilanjutkan
dengan memberikan bola kepada
lawan dari tim yang melakukan violation untuk throwin
di tempat throw-in semula.
12.5.6 Suatu foul yang
dilakukan oleh tim manapun:
· Sebelum
permulaan suatu periode selain periode pertama, atau
· Selama throw-inalternating
possession,
Tidak menyebabkan tim yang
melakukan throw-in kehilangan alternating possessionnya.
Pasal 13
Bagaimana bola dimainkan
13.1 Definisi
Selama pertandingan, bola hanya
dimainkan dengan tangan (kedua tangan) dan dapat
dioper, dilempar, ditepis, digelindingkan
atau di-dribble ke segala arah, sesuai dengan
batasan dalam peraturan.
13.2 Peraturan
Seorang pemain tidak boleh
berlari dengan bola, dengan sengaja menendang atau
menahan bola dengan bagian
manapun dari kaki atau memukul bola dengan tangan
tergenggam.
Tetapi bagaimanapun juga apabila
dengan tidak sengaja bersinggungan atau menyentuh
bola dengan bagian manapun dari
kaki bukan merupakan violation.
Penyimpangan
atas pasal 13.2 merupakan violation.
Pasal 14
Penguasaan bola
14. 1 Definition
14.1.1 Penguasaan tim dimulai ketika
seorang pemain dari tim tersebut menguasai bola hidup
dengan memegang atau men-dribble
bola atau mendapatkan bola hidup yangtelah
diserahkan/berada pada
pegangannya.
14.1.2 Penguasaan tim berlanjut
ketika:
· Seorang pemain dari
tim tersebut menguasai bola hidup.
· Bola sedang
dioperkan di antara teman setimnya.
14.1.3 Penguasaan tim berakhir
ketika:
· Seorang lawan
mendapatkan penguasaan.
· Bola menjadi
mati.
· Bola telah lepas
dari tangan pemain pada suatu tembakan untuk mencetak angka atau
untuk free-throw.
Pasal 15 Pemain
dalam gerakan menembak
15. 1 Definisi
15.1.1 Tembakan untuk
mencetak angka atau free-throw adalah ketika bola dalam pegangan
tangan (kedua tangan) seorang
pemain dan kemudian dilemparkan ke udara ke arah
keranjang lawan.
Tepisan adalah ketika
bola diarahkan dengan menggunakan tangan (kedua tangan) ke
arah keranjang lawan.
Dunk adalah ketika
bola dilesakkan ke bawah masuk ke dalam keranjang lawan dengan
satu atau kedua tangan.
Tepisan dan dunk juga dianggap
sebagai tembakan untuk mencetak angka.
15.1.2 Gerakan menembak
· Dimulai ketika pemain
memulai pergerakan berkelanjutan yang biasanyadilakukan
sebelum lepasnya bola dan, dalam
penilaian wasit, dia telah memulai suatu usaha
untuk mencetak angka dengan
melempar, menepis atau menge-dunk bola ke arah
keranjang lawan.
· Berakhir ketika bola
telah lepas dari tangan pemain, pada kasus penembak dengan
meloncat, kedua kaki telah
kembali ke lantai.
Pemain yang berusaha mencetak
angka ada kemungkinan tangannya dipegang oleh
lawan, yaitu untuk mencegah
pemain tersebut mencetak angka, walaupun demikian dia
dianggap telah berusaha mencetak
angka. Dalam kasus ini bukan merupakan hal yang
mendasar apakah bola meninggalkan
tangan (kedua tangan) pemain tersebut.
Tidak ada hubungannya antara
jumlah langkah yang sah yang diambil dengan gerakan
menembak.
15.1.3 Pergerakan yang
berkelanjutan dalam gerakan menembak:
· Dimulai ketika
bola telah berada dalam pegangan tangan (kedua tangan) dan
pergerakan menembak yang biasanya
mengarah ke atas, telah dimulai.
· Bisa juga
termasuk pergerakan lengan (kedua lengan) dan/atau badan pemain tersebut
dalam usahanya menembak untuk
mencetak angka.
· Berakhir ketika
bola telah lepas dari tangan (kedua tangan) pemain, atau jika dilakukan
gerakan menembak yang baru secara
menyeluruh.
Pasal 16 Bola
masuk : Kapan terjadi dan nilainya
16.1 Definisi
16.1.1 Bola masuk terjadi ketika
bola hidup memasuki keranjang dari atas dan tetap berada di
dalamnya atau melewati keranjang
tersebut.
16.1.2 Bola dianggap berada di
dalam keranjang ketika sebagian kecil bola berada di dalam
keranjang dan di bawah level
ring.
16.2 Peraturan
16.2.1 Bola masuk akan dihitung
untuk tim yang menyerang ke keranjang lawan dimana bola
telah masuk, dengan ketentuan sebagai
berikut:
· Bola masuk dari free-throw
dihitung satu (1) angka.
· Bola masuk dari
daerah tembakan untuk mencetak dua-angka dihitung dua (2) angka.
· Bola masuk dari
daerah tembakan untuk mencetak tiga-angka dihitung tiga (3) angka.
· Setelah bola
menyentuh ring pada free-throw terakhir atau satu-satunya dan disentuh
secara sah oleh pemain penyerang
atau bertahan sebelum bola memasuk ke keranjang,
bola masuk dihitung dua (2)
angka.
16.2.2 Jika seorang pemain dengan
tidak sengaja memasukkan bola ke keranjang milik tim
sendiri, bola masuk
dihitung dua (2) angka dan akan dicatat sebagai angka yang dibuat
oleh kapten tim lawan di lapangan
permainan.
16.2.3 Jika seorang pemain dengan
sengaja memasukkan bola ke keranjangmilik tim sendiri,
hal ini merupakan violation dan
bola masuk tersebut tidak dihitung.
16.2.4 Jika seorang pemain
menyebabkan bola secara keseluruhan melewati keranjang dari
bawah, hal ini merupakan violation.
16.2.5 Jam pertandingan harus
menunjukkan 0:00.3 (tiga per sepuluh detik) atau lebih bagi
seorang pemain untuk mengamankan
penguasaan bola pada suatu thow-in atau rebound
setelah free-throwterakhir
atau satu-satunya dalam usahanya menembak untuk mencetak
angka. Jika jam pertandingan
menunjukkan 0:00.2 atau 0:00.1 tipe bola masuk yang sah
hanyalah dengan tepisan atau
langsung menge-dunk bola.
Pasal 17 Throw-in
17.1 Definisi
17.1.1 Throw-in terjadi
ketika bola dioperkan ke dalam lapangan permainan oleh pemain yang
berada di luar lapangan yang
melakukan throw-in.
17.2 Prosedur
17.2.1 Seorang wasit harus
memberikan bola langsung dari tangan atau meletakkan boladengan
diserahkan/berada pada pegangan
pemain yang melakukan throw-in. Dia juga dapat
melambungkan atau memantulkan
bola dengan ketentuan:
· Wasit berada
tidak lebih dari empat (4) meter, dari pemain yang melakukan throw-in.
· Pemain yang
melakukan throw-in berada di tempat yang tepat yang telah ditentukan
oleh wasit.
17.2.2 Pemain akan melakukan throw-in
di tempat terdekat dengan terjadinya penyimpangan
atau di mana pertandingan
dihentikan oleh wasit, kecuali tepat di belakang papan pantul.
17.2.3 Pada situasi berikut, throw-inselanjutnyaakan
dilakukan di perpanjangan garis tengah,
berseberangan dengan petugas
meja:
· Pada permulaan
semua periode selain periode pertama.
· Setelah free-throw
yang dihasilkan dari technical, unsportsmanlike atau disqualifying
foul.
Pemain yang melakukan throw-in
akan menempatkan satu kaki di masing-masing sisi
dari perpanjangan garis tengah
dan akan berhak untuk mengoper bola ke teman setimnya
ke manapun di lapangan permainan.
17.2.4 Selama dua (2) menit
terakhir periode keempat dan selama dua (2) menit terakhir dari
masing-masing periode tambahan,
setelah pemberian time-out untuk tim yang berhak
atas penguasaan bola di backcourt,
throw-in akan dilaksanakan di garis throw-in
bersebrangan dengan petugas meja
di frontcourt tim tersebut.
17.2.5 Setelah personal foul yang
dilakukan oleh seorang pemain dari tim yang sedang
menguasai bola hidup, atau tim
yang berhak atas bola, throw-inselanjutnya akan
dilakukan di tempat terdekat
dengan terjadinya penyimpangan.
17.2.6 Kapanpun bola masuk ke
keranjang tetapi bola masuk atau free-throw tersebut tidak sah,
throw-inselanjutnya akan
dilakukan di perpanjangan garis free-throw.
17.2.7 Setelah bola masuk atau free-throw
terakhir atau satu-satunya yang berhasil:
· Siapapun pemain
dari tim yang tidak mencetak angka akan melakukan throw-in di
tempat manapun di belakangendlinetim
tersebut. Hal ini juga diterapkan setelah wasit
memberikan bola langsung dari
tangan atau meletakkan boladengan diserahkan/berada
pada pegangan pemain yang akan
melakukan throw-in setelah time-out atau
penghentian pertandingan setelah
bola masuk atau free-throw terakhir atau satusatunya
yang berhasil.
· Pemain yang
melakukan throw-in dapat bergerak ke samping dan/atau ke belakang dan
bola dapat dioperkan diantara
teman setimnya dari di belakang endline, tetapi hitungan
lima (5) detik dimulai ketika
bola telah diserahkan/berada pada pegangan pemain
pertama yang berada di luar lapangan.
17.3 Peraturan
17.3.1 Seorang pemain yang
melakukan throw-intidak diperbolehkan:
· Mengambil waktu
lebih dari lima (5) detik untuk melepaskan bola.
· Melangkah ke
dalam lapangan permainan ketika bola berada di tangan (kedua
tangannya).
· Menyebabkan bola
menyentuh luar lapangan, setelah bola dilepaskan pada saat
throw-in.
· Menyentuh bola
di lapangan permainan sebelum bola menyentuh pemain lain.
· Menyebabkan bola
langsung masuk ke keranjang.
· Bergerakdari
tempat throw-in yang telah ditentukan di belakang garis batas, selain
dari
belakang endline timnya
setelah tercipta bola masuk atau freethrow terakhir yang
berhasil, ke samping pada satu
(1) atau kedua arah, bergerak lebihdari satu (1) meter
dari jarak keseluruhan sebelum
melepaskan bola. Tetapi bagaimanapun juga dia
diijinkan untuk bergerak mundur
dari garis batas sejauh keadaan memungkinkan.
17.3.2 Selama throw-in pemain
(-pemain) lainnya tidak diperbolehkan:
· Menempatkan
bagian tubuh manapun melebihi garis batas sebelum bola dilemparkan
menyebrangi garis batas tersebut.
· Berada lebih
dekat dari satu (1) meter dari pemain yang melakukan throw-in ketika
tempat throw-inmempunyai
jarak kurang dari dua (2) meter antara garis batas dan
segala sesuatu yang menghalangi
di luar lapangan.
Penyimpangan
atas pasal 17.3 merupakan violation.
17.4 Hukuman
Bola diberikan kepada lawan untuk
throw-in di tempat throw-in semula.
Pasal 18 Time-out
18.1 Definisi
Time-out adalah
penghentian pertandingan yang diminta oleh pelatih atau asisten pelatih.
18.2 Peraturan
18.2.1 Masing-masing time-out akan
berdurasi satu menit.
18.2.2 Time-out dapat
diberikan saat ada kesempatan untuk time-out.
18.2.3 Kesempatan time-out dimulai
ketika:
· Untuk kedua tim,
bola menjadi mati, jam pertandingan dihentikan dan wasit telah
mengakhiri komunikasinya dengan
petugas meja.
· Untuk kedua tim,
bola menjadi mati setelah free-throw terakhir atau satu-satunya yang
berhasil.
· Untuk tim yang
tidak mencetak angka, tercipta bola masuk.
18.2.4 Kesempatan untuk time-out
berakhir ketika bola telah diserahkan/berada pada pegangan
seorang pemain untuk throw-in atau
untuk free-throw pertama atau satu-satunya.
18.2.5 Dua (2) kali time-out dapat
diberikan kepada masing-masing tim kapanpun selama babak
pertama; tiga (3) kali kapanpun
selama babak kedua dan satu (1) kali selama tiap periode
tambahan.
18.2.6 Time-out yang tidak
digunakan tidak dapat digunakan untuk babak atau periode
tambahan berikutnya.
18.2.7 Time-out diberikan
kepada tim yang pelatihnya adalah yang pertama membuat
permintaan kecuali time-out dibebankan
setelah tercipta bola masuk oleh lawan dan
tanpa diputuskan adanya suatu
penyimpangan.
18.2.8 Time-out tidak akan
diijinkan untuk tim yang mencetak angka ketika jam pertandingan
dihentikan mengikuti terciptanya
bola masuk selama dua (2) menit terakhir periode
keempat atau dua (2) menit
terakhir dari tiap periode tambahan kecuali wasit telah
menghentikan pertandingan.
18.3 Prosedur
18.3.1 Hanya pelatih atau asisten
pelatih yang mempunyai hak untuk meminta time-out. Dia
akan melakukan kontak yang bisa
terlihat dengan pencatat angka atau menuju ke petugas
meja dan meminta time-out dengan
jelas, membuat tanda yang benar dengan tangannya.
18.3.2 Permintaan time-out dapat
dibatalkan hanya sebelum sinyal pencatat angka berbunyi
untuk permintaan tersebut.
18.3.3 Periode time-out:
· Dimulai ketika
wasit meniupkan peluitnya dan memberikan sinyal time-out.
· Berakhir ketika
wasit meniup peluitnya dan mengisyaratkan kedua tim untuk kembali
ke lapangan permainan.
18.3.4 Segera setelah kesempatan time-out
dimulai, pencatat angka akan membunyikan
sinyalnya untuk memberi tanda
kepada wasit bahwa telah terjadi sebuah permintaan
time-out.
Jika tercipta bola masuk atas tim
yang telah meminta time-out, pengatur waktu akan
menghentikan dengan segera jam
pertandingan dan membunyikan sinyalnya.
18.3.5 Selama time-out dan
selama jeda pertandingan sebelum dimulainya periode kedua,
keempat atau tiap periode
tambahan, pemain boleh meninggalkan lapangan permainan
dan duduk di bangku cadangan
timnya dan orang-orang yang diijinkan berada di daerah
bangku cadangan boleh memasuki
lapangan permainan selama anggota tim tersebut tetap
berada di sekitar daerah bangku
cadangan timnya.
18.3.6 Jika permintaan time-out
dibuat oleh tim manapun setelah bola telah diserahkan/berada
pada pegangan penembak free-throw
untuk tembakan pertama atau satu-satunya, timeout
akan diberikan kepada tim manapun
jika:
· Free-throw terakhir atau
satu-satunya tersebut berhasil.
· Free-throw terakhir atau
satu-satunya tersebut akan diikuti dengan throw-in di
perpanjangan garis tengah,
berseberangan dengan petugas meja.
· Diputuskan
terjadi foul diantara free-throw. Pada kasus ini free-throw (beberapa
freethrow)
akan diselesaikan dan time-out
akan diijinkan sebelum hukuman foul yang baru
dilaksanakan.
· Diputuskan
terjadi foul sebelum bola menjadi hidup setelah free-throw terakhir
atau
satu-satunya. Pada kasus ini time-out
akan diijinkan sebelum hukuman foul yang baru
dilaksanakan.
· Diputuskan terjadi
violation sebelum bola menjadi hidup setelah free-throw terakhir
atau satu-satunya. Pada kasus ini
time-out akan diijinkan sebelum throw-in
dilaksanakan.
Dalam rangkaian free-throw dan/atau
penguasaan bola yang dihasilkan oleh lebih dari
satu (1) hukuman foul,
masing-masing rangkaian akan diperlakukan secara terpisah.
Pasal 19
Pergantian pemain
19.1 Definisi
Pergantian pemain merupakan suatu
penghentian pertandingan yang diminta oleh pemain
pengganti untuk menjadi seorang
pemain.
19.2 Peraturan
19.2.1 Suatu tim dapat
menggantikan seorang pemain (-pemain) saat ada kesempatan untuk
pergantian pemain.
19.2.2 Kesempatan pergantian
pemain dimulai ketika:
· Untuk kedua tim,
bola menjadi mati, jam pertandingan dihentikan dan wasit telah
menyelesaikan komunikasinya
dengan petugas meja.
· Untuk kedua tim,
bola menjadi mati setelah free-throw terakhir atau satu-satunya yang
berhasil.
· Untuk tim yang
tidak mencetak angka, tercipta bola masuk di dua (2) menit terakhir
periode keempat atau dua (2) menit
terakhir tiap periode tambahan.
19.2.3 Kesempatan pergantian
pemain berakhir ketika bola telahdiserahkan/berada pada
pegangan seorang pemain untuk throw-in
atau free-throw pertama atau satu-satunya.
19.2.4 Seorang pemain yang telah
menjadi pemain pengganti dan seorang pemain pengganti
yang telah menjadi pemain tidak
dapat masuk kembali dalam pertandingan atau
meninggalkan pertandingan secara
beruntun sampai bola menjadi mati kembali, setelah
fase waktu berjalan dari
pertandingan, kecuali:
· Tim telah berkurang
menjadi kurang dari lima (5) pemain di lapangan permainan.
· Pemain yang
berhak atas free-throw hasil dari perbaikan suatu kekeliruan berada di
bangku cadangan setelah
digantikan secara sah
19.2.5 Pergantian pemain tidak
akan diijinkan untuk tim yang mencetak angka ketika jam
pertandingan dihentikan mengikuti
terciptanya bola masuk selama dua (2) menit terakhir
periode keempat atau dua (2)
menit terakhir dari tiap periode tambahan kecuali wasit
telah menghentikan pertandingan.
19.3 Prosedur
19.3.1 Hanya pemain pengganti
yang mempunyai hak untuk meminta pergantian pemain. Dia
(bukan pelatih atau asisten
pelatih) akan menuju ke petugas meja dan meminta
pergantian pemain dengan jelas
atau duduk di bangku pergantian pemain. Dia harus siap
untuk segera bermain.
19.3.2 Permintaan pergantian
pemain dapat dibatalkan hanya sebelum sinyal pencatat angka
telah dibunyikan untuk permintaan
tersebut.
19.3.3 Segera setelah kesempatan
pergantian pemain dimulai pencatat angka akan
membunyikan sinyalnya untuk
memberitahu wasit bahwa ada permintaan pergantian
pemain.
19.3.4 Pemain pengganti akan
tetap berada di luar garis batas sampai wasit meniupkan
peluitnya, memberi tanda
pergantian pemain dan mengisyaratkan dia untuk memasuki
lapangan permainan.
19.3.5 Pemain yang diganti
diijinkan untuk langsung menuju bangku cadangannya tanpa
melapor baik kepada pencatat
angka ataupun wasit.
19.3.6 Pergantian pemain akan
diselesaikan secepat mungkin. Seorang pemain yang telah
melakukan foul kelima atau
telah didiskualifikasi harus diganti secepatnya (kira-kira 30
detik). Jika, dalam penilaian
wasit, terdapat penundaan pertandingan yang tidak
beralasan, time-out akan
dibebankan terhadap tim yang melakukannya. Jika tim tersebut
tidak mempunyai time-out yang
tersisa, technical foulatas penundaan pertandingan dapat
dibebankan terhadap pelatih,
dicatat sebagai ‘B’.
19.3.7 Jika pergantian pemain
diminta selama time-out atau selama jeda permainan selain
selama waktu jeda setengah babak,
pemain pengganti harus melapor ke pencatat angka
sebelum memasuki pertandingan.
19.3.8 Jika penembak free-throw
harus diganti karena dia:
· Cedera.
· Telah melakukan foul
kelima.
· Telah
didiskualifikasi.
Free-throw (beberapa free-throw)
harus dilakukan oleh penggantinya yang tidak boleh
diganti kembali sampai dia telah
bermain pada fase-waktu-berjalan berikutnya dari
pertandingan tersebut.
19.3.9 Jika permintaan pergantian
pemain dilakukan oleh tim manapun setelah bola berada pada
pegangan penembak free-throw untuk
free-throw pertama atau satu-satunya, pergantian
pemain akan diberikan jika:
· Free-throwterakhir
atausatu-satunya tersebut berhasil.
· Free-throwterakhir atau
satu-satunya tersebut diikuti dengan throw-in di perpanjangan
garis tengah, berseberangan
dengan petugas meja.
· Diputuskan
terjadi foul di antara free-throw. Pada kasus ini free-throw (beberapa
freethrow)
akan diselesaikan dan pergantian
pemain akan diijinkan sebelum hukuman foul
yang baru dilaksanakan.
· Diputuskan
terjadi foul sebelum bola menjadi hidup setelah free-throw terakhir
atau
satu-satunya. Pada kasus ini
pergantian pemain akan diijinkan sebelum hukuman foul
yang baru dilaksanakan.
· Diputuskan
terjadi violation sebelum bola menjadi hidup setelah free-throw terakhir
atau satu-satunya. Pada kasus ini
pergantian pemain akan diijinkan sebelum throw-in
dilaksanakan.
Dalam rangkaian free-throw yang
dihasilkan oleh lebih dari satu (1) hukuman foul,
masing-masing rangkaian akan
diperlakukan secara terpisah.
Pasal 20 Kalah
bertanding karena forfeit
20.1 Peraturan
Tim dinyatakan kalah dalam
pertandingan dikarenakan forfeit jika:
· Lima belas (15)
menit setelah waktu dimulainya pertandingan yang telah dijadwalkan,
tim tersebut tidak hadir atau
tidak dapat menghadirkan lima (5) pemain yang siap
untuk bermain.
· Tindakan tim
tersebut mencegah pertandingan untuk dapat dimainkan.
· Menolak bermain
setelah diinstruksikan untuk bermain oleh referee.
20.2 Hukuman
20.2.1 Pertandingan akan
dimenangkan oleh lawan dan angkanya akan dua puluh lawan nol (20
lawan 0). Selanjutnya, tim yang
di-forfeit akan menerima angka nol (0) pada klasifikasi.
20.2.2 Untuk dua-pertandingan
(kandang dan tandang) nilai seri keseluruhan dan untuk Play-
Off (best of three),
tim yang di-forfeit pada pertandingan pertama, kedua atau ketiga akan
dinyatakan kalah pada seri atau Play-Off
tersebut dikarenakan ‘forfeit’. Hal ini tidak
berlaku untuk Play-Off (best
of five).
20.2.3 Jika di dalam turnamen
suatu tim terkena forfeit untuk kedua kalinya, tim tersebut akan
didiskualifikasi dari turnamen
dan hasil dari semua pertandingan yang telah dimainkan
oleh tim ini akan dianggap tidak
ada.
Pasal 21 Kalah
bertanding karena default
21.1 Peraturan
Tim akan dinyatakan kalah
bertanding karena default jika, selama permainan, tim
tersebut mempunyai kurang dari dua
(2) pemain yang siap untuk bermain di lapangan
permainan.
21.2 Hukuman
21.2.1 Jika tim yang dinyatakan
menang sedang unggul, angkanya akan tetap seperti saat
pertandingan dihentikan. Jika tim
yang dinyatakan menang tidak unggul, angkanya akan
dicatat dua lawan nol (2 lawan 0)
untuk kemenangannya. Tim yang di-default akan
menerima satu (1) angka pada
klasifikasi.
21.2.2 Untuk dua-pertandingan
(kandang dan tandang) nilai seri keseluruhan, tim yang terkena
default pada pertandingan pertama
atau kedua akan dinyatakan kalah pada seri tersebut
dikarenakan ‘default’.
PERATURAN LIMA – VIOLATION
Pasal 22 Violation
22.1 Definisi
Violationadalah
penyimpangan atas peraturan.
22.2 Hukuman
Bola akan diberikan kepada lawan
untuk throw-in di tempat terdekat dengan
penyimpangan, kecuali tepat di
belakang papan pantul, dan kecuali kalau dinyatakan lain
dalam peraturan.
Pasal 23 Pemain
berada di luar lapangan dan bola berada di luarlapangan
23.1 Definisi
23.1.1 Seorang Pemain berada
di luar lapangan ketika bagian manapun dari badannya
bersinggungan dengan lantai atau
benda lainnya selain pemain, pada, di atas atau di luar
garis batas.
23.1.2 Bola berada di luar
lapangan ketika bola menyentuh:
· Seorang pemain
atau orang lain yang berada di luar lapangan.
· Lantai atau
suatu benda pada, di atas atau di luar garis batas.
· Penyangga papan
pantul, bagian belakang papan pantul atau suatu benda di atas
lapangan permainan.
23.2 Peraturan
23.2.1 Bola keluar lapangan
disebabkan oleh pemain terakhir yang menyentuh bola atau
tersentuh bola sebelum bola
keluar lapangan, walaupun bola tersebut kemudian keluar
lapangan dengan menyentuh sesuatu
selain seorang pemain.
23.2.2 Jika bola berada di luar
lapangan dikarenakan menyentuh atau disentuh oleh pemain
yang berada di garis batas atau
di luar garis batas, pemain ini yang menyebabkan bola
keluar lapangan.
23.2.3 Jika seorang pemain
(-pemain) bergerak ke luar lapangan atau ke backcourt-nya
selamaheld ball, maka telah
terjadi situasi jump ball.
Pasal 24 Dribble
24.1 Definisi
24.1.1 Dribble adalah
pergerakan bola hidup yang disebabkan oleh seorang pemain yang
sedang menguasai bola dengan
melempar, menepis, menggelindingkan bola ke lantai
atau dengan sengaja melemparkan
bola ke papan pantul.
24.1.2 Dribble dimulai ketika
seorang pemain, mendapatkan penguasaan atas bola hidup di
lapangan permainan, melempar,
menepis, menggelindingkan atau men-dribble bola di
lantai atau dengan sengaja
melemparkan bola ke papan pantul dan menyentuhnya
kembali sebelum bola menyentuh
pemain lain.
Dribble berakhir ketika pemain
tersebut menyentuh bola dengan kedua tangannya
secara bersamaan atau membuat
bola tertahan beberapa saat pada satu atau kedua
tangannya.
Selama dribble bola boleh
dilemparkan ke udara asalkan bola menyentuh lantai atau
pemain lain sebelum pemain yang
melempar menyentuh kembali bola tersebut dengan
tangannya.
Tidak ada batasan jumlah langkah
yang boleh diambil seorang pemain ketika bola tidak
menyentuh tangannya.
24.1.3 Seorang pemain yang tidak
sengaja kehilangan dan dapat menguasai kembali bola hidup
di lapangan permainan dianggap
melakukan fumble.
24.1.4 Berikut ini yang tidak
termasuk dribble:
· Tembakan untuk
mencetak angka yang berturut-turut.
· Melakukan fumble
pada permulaan atau akhir suatu dribble.
· Berusaha
mendapatkan penguasaan bola dengan menepisnya dari jangkauan pemain
lain.
· Menepis bola
dari penguasaan pemain lain.
· Membelokkan arah
operan dan mendapatkan penguasaan bola.
· Melambungkan
bola dari tangan satu ke tangan lainnya dan membiarkannya berhenti
beberapa saat di satu atau kedua
tangan sebelum menyentuh lantai, selama tidak
dilakukan travelling violation.
24.2 Peraturan
Seorang pemain tidak boleh dribble
untuk kedua kalinya setelah dribble pertama telah
berakhir kecuali diantara dua dribble
tersebut dia kehilangan penguasaan atas bola hidup
di lapangan permainan
dikarenakan:
· Tembakan untuk
mencetak angka.
· Sentuhan
terhadap bola oleh lawan.
· Operan atau fumble
yang telahdisentuh atau tersentuh oleh pemain lain.
Pasal 25 Travelling
25.1 Definisi
25.1.1 Travellingadalah
pergerakan yang tidak sahdari satu atau dua kaki melebihi batas yang
telah ditentukan pada pasal ini,
ke segala arah, ketika memegang bola hidup di lapangan
permainan.
25.1.2 Pivotadalah
pergerakan yang sah di mana seorang pemain yang sedang memegang bola
hidup di lapangan permainan
melangkah sekali atau lebih dari sekali ke segala arah
dengan kaki yang sama, sedangkan
kaki lainnya yang disebut kaki pivot, tetap pada titik
dimana kaki tersebut menyentuh
lantai.
25.2 Peraturan
25.2.1 Menentukan kaki pivot
bagi seorang pemain yang menangkap bola hidup di
lapangan
permainan:
· Ketika berdiri
dengan kedua kaki di lantai:
▬ Ketika satu kaki diangkat, kaki lainnya
menjadi kaki pivot.
· Ketika bergerak:
▬ Jika satu kaki menyentuh lantai, kaki
tersebut menjadi kaki pivot.
▬ Jika kedua kaki tidak menyentuh lantai
dan pemain tersebut mendarat dengan kedua
kaki secara bersamaan, ketika
satu kaki diangkat, kaki lainnya menjadi kaki pivot.
▬ Jika kedua kaki tidak menyentuh lantai
dan pemain tersebut mendarat dengan satu
kaki, kemudian kaki tersebut
menjadi kaki pivot. Jika seorang pemain melompat
dengan kaki tersebut dan berhenti
mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan,
maka tidak ada kaki yang menjadi
kaki pivot.
25.2.2 Pergerakan dengan bola
bagi seorang pemain yang telah mendapatkan kaki pivot
ketika menguasai
bola hidup di lapangan permainan:
· Ketika berdiri
dengan kedua kaki di lantai:
▬ Untuk memulai dribble, kaki pivot
tidak boleh diangkat sebelum bola dilepaskan
dari tangan (kedua tangan).
▬ Untuk mengoper atau menembak untuk
mencetak angka, pemain tersebut boleh
melompatkan kaki pivot,
tetapi tidak satu kakipun boleh kembali ke lantai sebelum
bola dilepaskan dari tangan
(kedua tangan).
· Ketika bergerak:
▬ Untuk mengoper atau menembak untuk
mencetak angka, pemain tersebut boleh
melompatkan kaki pivot dan
mendarat dengan satu kaki atau kedua kaki secara
bersamaan. Setelah itu, satu kaki
atau kedua kaki tersebut boleh diangkat dari lantai
tetapi tidak satupun kaki boleh
kembali ke lantai sebelum bola dilepaskan dari
tangan (kedua tangan).
▬ Untuk memulai dribble, kaki pivot
tidak boleh diangkat sebelum bola dilepaskan
dari tangan (kedua tangan).
· Ketika berhenti
saat tidak ada kaki yang menjadi kaki pivot:
▬ Untuk memulai dribble, tak ada
kaki yang boleh diangkat sebelum bola dilepaskan
dari tangan (kedua tangan).
▬ Untuk mengoper atau menembak untuk
mencetak angka, satu kaki atau kedua kaki
boleh diangkat tetapi tidak boleh
kembali ke lantai sebelum bola dilepaskan dari
tangan (kedua tangan).
25.2.3 Pemain jatuh, berbaring
atau duduk di lantai:
· Adalah sah ketika
seorang pemain jatuh dan meluncur di lantai saat memegang bola
atau, saat berbaring atau duduk
di lantai mendapatkan penguasaan atas bola.
· Adalah suatu violation
jika pemain tersebut kemudian berguling atau berusaha berdiri
saat memegang bola.
Pasal 26 Three
seconds
26.1 Peraturan
26.1.1 Seorang pemain tidak boleh
tetap berada di daerah bersyarat lawan lebih dari tiga (3)
detik berturut-turut ketika
timnya sedang menguasai bola hidup di frontcourt dan jam
pertandingan berjalan.
26.1.2 Kelonggaran harus
diberikan untuk seorang pemain yang:
· Berusaha untuk
meninggalkan daerah bersyarat.
· Berada di daerah
bersyarat ketika dia atau teman setimnya dalam gerakan menembak
dan bola meninggalkan atau baru
saja lepas dari tangan (kedua tangan) pemain tersebut
pada tembakan untuk mencetak
angka.
· Melakukan dribble
di daerah bersyarat untuk menembak dalam usaha mencetak angka
setelah berada di sana kurang
dari tiga (3) detik berturut-turut.
26.1.3 Untuk menyatakan dirinya
berada di luar daerah bersyarat, pemain harus menempatkan
kedua kakinya di lantai di luar
daerah bersyarat.
Pasal 27 Pemain
dalam penjagaan ketat
27.1 Definisi
Seorang pemain yang memegang bola
hidup di lapangan permainan dikatakan dalam
penjagaan ketat ketika seorang
lawan dalam posisi penjagaan yang aktif pada jarak yang
tidak lebih dari satu (1) m.
27.2 Peraturan
Seorang pemain yang dijaga dengan
ketat harus mengoper, menembak atau men-dribble
bola dalam waktu lima (5) detik.
Pasal 28 Eight
seconds
28.1 Peraturan
28.1.1 Kapanpun:
· Seorang pemain
menguasai bola di backcourt-nya
· __________Pada suatu throw-in,
bola menyentuh atau disentuh secara sah oleh pemain manapun
di backcourt dan tim dari
pemain yang melakukan throw-in tetap menguasai bola di
backcourt tersebut.
tim tersebut harus membuat bola
masuk ke frontcourt timnya dalam waktu delapan (8)
detik
28.1.2 Tim telah menyebabkan bola
masuk ke frontcourt-nya kapanpun:
· Bola, tidak
dalam penguasaan pemain manapun, menyentuh frontcourt,
· Bola menyentuh
atau disentuh secara sah oleh pemain penyerang yang kedua kakinya
telah menyentuh frontcourt-nya,
· Bola menyentuh
atau disentuh secara sah oleh pemain bertahan yang bagian tubuhnya
telah menyentuh backcourt-nya,
· Bola menyentuh
seorang wasit yang bagian tubuhnya berada di frontcourt dari tim
yang sedang menguasai bola.
· Selama dribble
dari backcourt menuju frontcourt, kedua kaki yang melakukan dribble
dan bolanya menyentuhfrontcourt.
28.1.3 Periode eight (8) seconds
akan dilanjutkan dengan berapapun sisa waktu ketika tim yang
sebelumnya menguasai bola
diberikan throw-in di backcourt, hasil dari:
· Bola keluar
lapangan.
· Seorang pemain
dari tim yang sama mengalami cedera.
· Situasi jump
ball.
· Double foul.
· Penghapusan
hukuman yang sama terhadap kedua tim.
Pasal 29 Twenty
four seconds
29.1 Peraturan
29.1.1 Kapanpun:
· Seorang pemain
mendapatkan penguasaan atas bola hidup di lapangan permainan,
· Pada suatu throw-in,
bola disentuh atau tersentuh secara sah oleh pemain manapun di
lapangan permainan dan tim dari
pemain yang melakukan throw-in tetap menguasai
bola,
tim tersebut harus melakukan
usaha tembakan untuk mencetak angka dalam waktu dua
puluh empat (24) detik.
Akan dianggap suatu tembakan
untuk mencetak angka selama dua puluh empat (24)
detik:
· Bola harus
meninggalkan tangan (kedua tangan) pemain sebelum sinyal jamtwenty
four (24)
seconds berbunyi,
dan
· Setelah bola
lepas dari tangan (kedua tangan) pemain, bola harus menyentuh ring atau
masuk keranjang.
29.1.2 Ketika suatu tembakan
untuk mencetak angka dilakukan mendekati akhir periode
twenty four (24)
seconds dan
sinyal berbunyi ketika bola di udara:
· Jika bola
memasuki keranjang, tidak ada violation yang terjadi, sinyal akan
diabaikan
dan bola masuk akan dihitung.
· Jika bola
menyentuh ring tetapi tidak masuk keranjang, tidak ada violation yang
terjadi, sinyal akan diabaikan
dan pertandingan akan dilanjutkan.
· Jika bola tidak
mengenai ring, telah terjadi violation. Tetapi bagaimanapun juga
apabila lawan dengan segera dan
bebas mendapatkan penguasaan bola, sinyal akan
diabaikan dan pertandingan akan
dilanjutkan.
Semua batasan yang berhubungan
dengan goaltending dan interference akan
diterapkan.
29.2 Prosedur
29.2.1 Jika pertandingan dihentikan
oleh wasit:
· Karena foul atau
violation (bukan karena bola keluar lapangan) oleh tim yang tidak
menguasai bola,
· Karena alasan
yang sah oleh tim yang tidak menguasai bola,
· Karena alasan
yang sah yang tidak berhubungan dengan tim manapun,
Penguasaan atas bola akan
diberikan kepada tim yang sama yang sebelumnya sedang
menguasai bola.
Jika throw-in dilaksanakan
di backcourt, jamtwenty four (24) seconds akan di-reset
menjadi dua puluh empat (24)
detik.
Jika throw-in dilaksanakan
di frontcourt, jamtwenty four (24) seconds akan di-reset
sebagai berikut:
· Jika empat belas
(14) detik atau lebih yang tampak di jamtwenty four (24) seconds
pada saat pertandingan
dihentikan, jamtwenty four (24) seconds tidak akan di-reset,
tetapi akan dilanjutkan dari
waktu dihentikannya pertandingan.
· Jika tiga belas
(13) detik atau kurang yang tampak di jamtwenty four (24) seconds
pada saat pertandingan
dihentikan, jamtwenty four (24) seconds akan di-reset menjadi
empat belas (14) detik.
Tetapi bagaimanapun juga, jika
dalam penilaian wasit, lawannya berada pada posisi yang
tidak diuntungkan, jamtwenty
four (24) seconds akan dilanjutkan dari waktu
dihentikannya pertandingan.
29.2.2 Jika sinyal jamtwenty
four (24) secondsberbunyi dengan keliru saat suatu tim
menguasai bola atau tidak ada tim
yang menguasai bola, sinyal akan diabaikan dan
pertandingan akan dilanjutkan.
Tetapi bagaimanapun juga jika
dalam penilaian wasit, tim yang menguasai bola berada
pada posisi yang tidak
diuntungkan, pertandingan akan dihentikan, jamtwenty four (24)
seconds akan dikoreksi
dan bola akan diberikan untuk tim tersebut.
Pasal 30 Bola
telah kembali ke backcourt
30.1 Definisi
30.1.1 Bola masuk ke dalam
backcourt suatu tim ketika:
· Bola menyentuh backcourt.
· Bola tersentuh
atau disentuh secara sah oleh pemain penyerang yang bagian tubuhnya
bersinggungan dengan backcourt.
· Bola menyentuh
wasit yang bagian tubuhnya bersinggungandengan backcourt.
30.1.2 Bola telah kembali ke backcourt
secara tidak sah ketika seorang pemain dari tim yang
menguasai bola adalah yang
terakhir menyentuh bola di frontcourt-nya, setelah itu
pemain tersebut atau teman
setimnya adalah yang pertama menyentuh bola di backcourt.
Batasan ini diterapkan untuk semua
situasi di frontcourt tim, termasuk throw-in. Tetapi
bagaimanapun juga hal ini tidak
diterapkan kepada seorang pemain yang melompat dari
frontcourt-nya, mendapatkan
penguasaan tim baru saat masih di udara dan mendarat di
backcourt timnya.
30.2 Peraturan
Seorang pemain yang timnya sedang
menguasai bola hidup tidak boleh menyebabkan
bola kembali ke backcourt secara
tidak sah.
30.3 Hukuman
Bola akan diberikan kepada
lawannya untuk throw-in di frontcourt tim tersebut di tempat
terdekat dengan penyimpangan
kecuali tepat di belakang papan pantul.
Pasal 31 Goaltending
dan interference
31.1 Definisi
31.1.1 Suatu tembakan untuk
mencetak angka atau free-throw:
· Dimulai ketika bola
lepas dari tangan (kedua tangan) dari seorang pemain yang dalam
gerakan menembak.
· Berakhir ketika bola:
▬ Masukkeranjang secara langsung dari atas
dan tetap berada di dalam atau melewati
keranjang.
▬ Tidak lagi mempunyai kemungkinan untuk
masuk ke keranjang.
▬ Menyentuh ring.
▬ Menyentuh lantai.
▬ Menjadi mati.
31.2 Peraturan
31.2.1 Goaltendingterjadi
selama tembakan untuk mencetak angka ketika seorang pemain
menyentuh bola saat bola berada
di atas level ring secara menyeluruh dan:
· Bola melayang ke
bawah menuju keranjang.
· Setelah bola
menyentuh papan pantul.
31.2.2 Goaltendingterjadi
selama tembakan free-throw ketika seorang pemain menyentuh bola
saat bola melayang ke keranjang
dan sebelum bola menyentuh ring.
31.2.3 Batasan goaltending diterapkan
sampai:
· Bola tidak lagi
mempunyai kemungkinan untuk masuk ke keranjang.
· Bola telah
menyentuh ring.
31.2.4 Interferenceterjadi
ketika:
· Setelah tembakan
untuk mencetak angka atau free-throw terakhir atau free-throw satusatunya
seorang pemain menyentuh
keranjang atau papan pantul saat bola sedang
bersinggungan dengan ring.
· Setelah free-throw
yang diikuti dengan free-throw (beberapa free-throw)
tambahan,
seorang pemain menyentuh bola,
keranjang atau papan pantul ketika bola masih
mempunyai kemungkinan untuk masuk
ke keranjang.
· Seorang pemain
menjangkau melewati keranjang dari bawah dan menyentuh bola.
· Seorang pemain
bertahan menyentuh bola atau keranjang ketika bola berada di dalam
keranjang, karenanya bola
tercegah untuk bisa melewati jaring.
· Seorang pemain
menyebabkan keranjang bergetar atau memegang keranjang sehingga,
dalam penilaian wasit, bola telah
tercegah untuk masuk ke keranjang atau
mengakibatkan bola masuk ke
keranjang.
31.2.5 Ketika
· Seorang wasit
meniup peluitnya saat bola berada di tangan seorang pemain yang dalam
keadaan menembak, atau bola sedang
melayang pada tembakan untuk mencetak
angka.
· Sinyal jam
pertandingan berbunyi untuk mengakhiri suatu periode ketika bola sedang
melayang pada tembakan untuk
mencetak angka.
Tidak ada pemain yang boleh
menyentuh bola setelah bola menyentuh ring ketika bola
masih mempunyai kemungkinan untuk
masuk ke keranjang.
Semua batasan yang berhubungan
dengan goaltending dan interference akan
diterapkan.
31.3 Hukuman
31.3.1 Jika violation dilakukan
oleh seorang pemain penyerang, tidak ada angka yang didapat.
Bola akan diberikan kepada lawan
untuk throw-in di perpanjangan garis free-throw,
kecuali kalau dinyatakan lain
dalam peraturan.
31.3.2 Jika violation dilakukan
oleh seorang pemain bertahan, tim penyerang diberikan:
· Satu (1) angka
ketika bola telah dilepaskan untuk free-throw.
· Dua (2) angka
ketika bola telah dilepaskan dari daerah tembakan untuk mencetak duaangka.
· Tiga (3) angka
ketika bola telah dilepaskan dari daerah tembakan untuk mencetak tigaangka.
Pemberian angka akan dianggap
sama seperti halnya jika bola telah masuk ke keranjang.
31.3.3 Jika goaltendingdilakukan
oleh seorang pemain bertahan selama free-throw terakhir
atau satu-satunya, satu (1) angka
akan diberikan kepada tim penyerang, diikuti dengan
hukuman technical foul yang
dibebankan terhadap pemain bertahan tersebut.
PERATURAN ENAM – FOUL
Pasal 32 Foul
32.1 Definisi
32.1.1 Foul adalah
penyimpangan dari peraturan mengenai persinggungan perorangan yang
tidak sah dengan seorang lawan
dan/atau perilaku yang tidak sportif.
32.1.2 Beberapa foul mungkin
saja diputuskan terhadap suatu tim. Terlepas dari hukumannya,
tiap foul akan dibebankan,
dimasukkan ke dalam scoresheet terhadap pelakunya dan
dihukum dengan semestinya.
Pasal 33
Persinggungan : Prinsip Umum
33.1 Prinsip silinder
Prinsip silinder ditentukan
sebagai ruang di dalam suatu silinder khayal yang ditempati
oleh seorang pemain di lantai.
Ruang tersebut termasuk ruang di atas pemain dan dibatasi
pada:
· Bagian depan olehtelapak
tangan,
· Bagian belakang oleh pantat, dan
· Bagian samping oleh sisi luar
dari tangan dan kaki.
Gambar 5 Prinsip
Silinder
Tangan dan lengan boleh
dijulurkan ke depan torso tidak lebih dari posisi kaki, dengan
lengan ditekuk pada sikutnya
sehingga lengan bawah dan tangan terangkat. Jarak antar
kaki akan bervariasi tergantung
pada tingginya.
33.2 Prinsip verticality
Selama pertandingan, setiap
pemain mempunyai hak untuk menempati suatu posisi
(silinder) di lapangan permainan
yang belum ditempati oleh seorang lawan.
Prinsip ini melindungi ruang di
lantai yang ditempati dan ruang di atasnya ketika dia
meloncat secara vertikal dalam
ruang tersebut.
Segera setelah pemain tersebut
meninggalkan posisi vertikalnya (silinder) dan terjadi
persinggungan badan dengan lawan
yang telah menempati posisi vertikal (silinder)
miliknya, pemain yang
meninggalkan posisi vertikalnya (silinder) bertanggung jawab
atas persinggungan tersebut.
Pemain bertahan tidak akan
dihukum jika meninggalkan lantai secara vertikal (di dalam
silindernya) atau menjulurkan
tangan dan lengan ke atas di dalam silindernya.
Pemain penyerang, baik di lantai
ataupun di udara, tidak boleh menyebabkan
persinggungan dengan pemain
bertahan yang dalam posisi penjagaan yang sah dengan:
· Menggunakan
lengannya untuk membuat ruang tambahan bagi dirinya (mendorong).
· Melebarkan kaki
atau lengan yang menyebabkan persinggungan selama atau segera
setelah tembakan untuk mencetak
angka.
33.3 Posisi penjagaan yang sah
Seorang pemain bertahan telah
mendapatkan posisi awal penjagaan yang sah ketika:
· Dia menghadap
lawannya, dan
· Dia menempatkan
kedua kakinya di lantai.
Posisi penjagaan yang sah
memanjang secara vertikal ke atasnya (silinder) dari lantai
sampai atap. Dia boleh menaikkan
lengan dan tangan di atas kepalanya atau melompat
secara vertikal tetapi dia harus
mempertahankannya pada posisi vertikal di dalam silinder
khayal.
33.4 Menjaga seorang pemain
yang menguasai bola
Ketika menjaga seorang pemain
yang menguasai (memegang atau men-driblle) bola,
unsur jarak dan
waktu tidak diterapkan.
Pemain dengan bola harus menganggap
telah dijaga dan harus mempersiapkan untuk
berhenti atau merubah arah
kapanpun seorang lawan telah mengambil posisi awal
penjagaan yang sah di depannya,
walaupun hal ini dilakukan dalam sepersekian detik.
Pemain yang menjaga (bertahan)
harus mendapatkan posisi awal penjagaan yang sah
tanpa menyebabkan persinggungan
sebelum mengambil posisi tersebut.
Saat pemain bertahan mendapatkan
posisi awal penjagaan yang sah, dia boleh bergerak
untuk menjaga lawannya, tetapi
dia tidak boleh menjulurkan lengan, bahu, pinggul atau
lututnya untuk mencegah pen-dribble
dari operan yang dilakukan olehnya.
Ketika menilai situasi block/charge
yang melibatkan seorang pemain dengan bola, wasit
akan menggunakan prinsip-prinsip
berikut:
· Pemain bertahan
harus mendapatkan posisi awal penjagaan yang sah dengan
menghadap pemain dengan bola dan
menempatkan kakinya di lantai.
· Pemain bertahan
boleh tetap diam, melompat secara vertikal, bergerak ke samping atau
bergerak ke belakang dalam usaha
mempertahankan posisi awal penjagaan yang sah.
· Ketika bergerak
untuk mempertahankan posisi awal penjagaan yang sah, satu atau
kedua kaki boleh terangkat dari
lantai untuk sesaat, selama pergerakannya ke samping
atau ke belakang, tetapi tidak
ke depan pemain dengan bola.
· Persinggungan
harus terjadi pada torso, pada kasus di mana pemain bertahan akan
dianggap telah berada di tempat
persinggungan tersebut terlebih dahulu.
· Setelah
mendapatkan posisi awal penjagaan yang sah pemain bertahan boleh berbalik
dalam silindernya
untuk menghindari cedera.
Pada salah satu situasi seperti
di atas, persinggungan akan dianggap telah disebabkan
oleh pemain dengan bola.
33.5 Menjaga seorang pemain
yang tidak menguasai bola
Pemain yang tidak menguasai bola
berhak untuk bergerak secara bebas di lapangan
permainan dan mengambil posisi
yang belum ditempati oleh pemain lain.
Ketika menjaga seorang pemain
yang tidak menguasai bola, unsurjarak dan waktu
akan diterapkan. Seorang pemain
bertahan tidak boleh mengambil posisi terlalu dekat
dan/atau terlalu cepat pada jalur
pergerakan lawan sehingga dia tidak mempunyai waktu
atau jarak yang cukup baik untuk
berhenti ataupun merubah arah.
Jarak berbanding lurus dengan
kecepatan lawan, tidak kurang dari satu (1) dan tidak
lebih dari dua (2) langkah
normal.
Jika seorang pemain bertahan
tidak menerapkan unsur jarak dan waktu dalam
mengambil posisi awal penjagaan
yang sah dan terjadi persinggungan dengan lawan, dia
bertanggung jawab atas
persinggungan tersebut.
Saat seorang pemain bertahan
mendapatkan posisi awal penjagaan yang sah, dia boleh
bergerak untuk menjaga lawannya.
Dia tidak boleh mencegah lawannya dari suatu
operan dengan menjulurkan lengan,
bahu, pinggul atau lututnya pada jalur lawanya. Dia
boleh berbalik dalam silindernya,
untuk menghindari cedera.
33.6 Seorang pemain yang
berada di udara
Seorang pemain yang telah
melompat ke udara dari suatu tempat di lapangan permainan
mempunyai hak untuk mendarat lagi
di tempat yang sama.
Dia punya hak untuk mendarat di
tempat lain di lapangan permainan selama tempat
mendarat dan arah jalur antara
tempat melompat dan mendarat belum ditempati oleh
lawan (-lawan) pada saat
melompat.
Jika seorang pemain telah
melompat dan mendarat tetapi momentumnya menyebabkan
dia menyinggung lawan yang telah
mengambil posisi penjagaan yang sah di luar tempat
mendarat, pelompat bertanggung
jawab atas persinggungan tersebut.
Seorang lawan tidak boleh
bergerak ke dalam jalur seorang pemain setelah pemain
tersebut melompat ke udara.
Bergerak di bawah seorang pemain
yang berada di udara dan menyebabkan
persinggungan biasanya unsportsmanlike
foul dan pada keadaan tertentu dapat
merupakan disqualifying foul.
33.7 Screening: Sah dan
tidak sah
Screening adalah usaha untuk
memperlambat atau mencegah seorang lawan tanpa bola
untuk mencapai posisi yang
diinginkan di lapangan permainan.
Screening yang sah adalah
ketika pemain yang melakukan screening terhadap seorang
lawan:
· Tidak bergerak (di dalam
silindernya) ketika terjadi persinggungan.
· Dengan kedua
kaki di lantai ketika terjadi persinggungan.
Screening yang tidak
sah adalah ketika pemain yang melakukan screening terhadap
seorang lawan:
· Bergerak ketika terjadi
persinggungan.
· Tidak memberi
jarak yang cukup pada saat memasang screen di luar ruang pandang
seorang lawan yang tidak
bergerak ketika terjadi persinggungan.
· Tidak menerapkan
unsur jarak dan waktu dari seorang lawan yang bergerak ketika
terjadi persinggungan.
Jika screen di pasang di
dalam ruang pandang dari seorang lawan yang tidak bergerak
(ke depan atau ke samping), yang
melakukan screen boleh membuat screen sedekat
mungkin terhadap lawannya sesuai
yang diinginkan, selama tidak terjadi persinggungan.
Jika screen di pasang di
luar ruang pandang dari seorang lawan yang tidak bergerak,
yang melakukan screen harus
mengijinkan lawan untuk mengambil satu (1) langkah
normal terhadap screen tanpa
membuat persinggungan.
Jika lawan sedang bergerak,
unsur jarak dan waktu akan diterapkan. Yang melakukan
screen harus memberikan
ruang yang cukup sehingga pemain yang sedang di-screen
dapat menghindari screen dengan
berhenti atau merubah arah.
Jarak yang diperlukan tidak
kurang dari satu (1) dan tidak lebih dari dua (2) langkah
normal.
Seorang pemain yang di-screen dengan
sah bertanggung jawab atas persinggungan
dengan pemain yang memasang screen.
33.8 Charging
Charging adalah
persinggungan perorangan yang tidak sah, dengan atau tanpa bola,
dengan mendorong atau bergerak ke
arah torso seorang lawan.
33.9 Blocking
Blocking adalah
persinggungan perorangan yang tidak sah dengan menghambat
pergerakan seorang lawan dengan
atau tanpa bola.
Seorang pemain yang berusaha
melakukan screen melakukan foulblocking jika
persinggungan terjadi ketika dia
bergerak dan lawannya tidak bergerak atau mundur.
Jika seorang pemain mengabaikan
bola, menghadap seorang lawan dan menggeser
posisinya seperti pergeseran
lawannya, dia bertanggung jawab penuh atas persinggungan
yang terjadi, kecuali ada faktor
lain yang terlibat.
Maksud dari ‘kecuali ada faktor
lain yang terlibat’ yaitu dengan sengaja mendorong,
charging atau holding dari
pemain yang sedang di-screen.
Merupakan hal yang sah bagi
seorang pemain untuk menjulurkan lengan (kedua lengan)
atau siku (kedua siku) ke luar
silindernya dalam mengambil posisi di lantai tetapi mereka
harus bergerak di dalam silinder
ketika seorang lawan berusaha melewatinya. Jika lengan
(kedua lengan) atau sikut (kedua
sikut) berada di luar silindernya dan terjadi
persinggungan, hal ini merupakan blocking
atau holding.
33.10 Daerah no-charge
semi-circle
Daerah no-charge semi-circle digambar
di lapangan dengan tujuan untuk menentukan
daerah khusus untuk
menginterpretasikan situasi charge/block di bawah keranjang.
Pada suatu situasi permainan
penetrasi ke dalam daerah no-charge semi-circle
persinggungan yang disebabkan
oleh pemain penyerang yang melompat terhadap pemain
bertahan di dalam no-charge
semi-circle tidak akan diputuskan sebagai offensive foul,
kecuali pemain
penyerangmenggunakan tangan, lengan, kaki atau badannya secara tidak
sah ketika
· Pemain penyerang
menguasai bola saat melayang, dan
· dia berusaha
melakukan tembakan atau operan, dan
· pemain bertahan
menempatkan kedua kaki di dalam daerah no-charge semi-circle.
33.11 Melakukan persinggungan
terhadap seorang lawan dengan tangan (kedua tangan)
dan/atau lengan
(kedua lengan)
Sentuhan dari seorang lawan
dengan tangan (kedua tangan), dengan sendirinya, tidak
selalu merupakan foul.
Wasit akan menentukan apakah
pemain yang menyebabkan persinggungan mendapatkan
keuntungan. Jika persinggungan
yang disebabkan seorang pemain dalam berbagai cara
membatasi kebebasan bergerak
seorang lawan, persinggungan seperti itu merupakan
foul.
Penggunaan tangan (kedua tangan)
atau menjulurkan lengan (kedua lengan) secara tidak
sah terjadi ketika pemain
bertahan dalam posisi bertahan dan tangan (kedua tangan) atau
lengan (kedua lengannya)
diletakkan pada dan tetap bersinggungan terhadap lawan
dengan atau tanpa bola,
untuk menghambat pergerakannya.
Menyentuh atau mendorong selama
sesaat (jab) lawan secara berulang-ulang dengan atau
tanpa bola merupakan foul,
karena dapat menjurus ke arah permainan yang kasar.
Merupakan foul bagi
seorang pemain penyerang dengan bolauntuk:
· Mengkaitkan atau
melilitkan lengan atau siku terhadap seorang pemain bertahan untuk
mendapatkan keuntungan.
· Mendorong untuk
mencegah pemain bertahan untuk memainkan atau berusaha
memainkan bola, atau untuk
menciptakan ruang lebih untuk dirinya.
· Menggunakan
lengan bawah atau tangan yang dijulurkan, ketika dribble, untuk
mencegah seorang lawan
mendapatkan penguasaan atas bola.
Merupakan foul bagi
seorang pemain penyerang tanpa bola mendorong untuk:
· Membebaskan diri
untuk menerima bola.
· Mencegah pemain
bertahan untuk memainkan atau berusaha memainkan bola.
· Membuat ruang
lebih untuk dirinya.
33.12 Post play
Prinsip verticality (prinsip
silinder) diterapkan untuk post play.
Pemain penyerang di posisi post
dan pemain bertahan yang menjaganya harus saling
menghormati hak masing-masing
atas posisi vertikal (silinder).
Merupakan foul oleh
seorang pemain penyerang ataupun bertahan di posisi post,
menggunakan bahu atau pinggul
untuk menggeser posisi lawannya atau mengganggu
kebebasan pergerakan lawannya
dengan menggunakan siku, lengan, lutut atau bagian
tubuh lainnya yang dijulurkan.
33.13 Penjagaan dari belakang
yang tidak sah
Penjagaan dari belakang yang
tidak sah adalah persinggungan perorangan dengan
seorang lawan, oleh pemain
bertahan, dari belakang. Kenyataannya pemain bertahan
yang berusaha memainkan bola
tidak dibenarkan untuk melakukan persinggungan
dengan lawannya dari belakang.
33.14 Holding
Holding adalah
persinggungan perorangan yang tidak sah dengan seorang lawan yaitu
dengan mengganggu kebebasan
pergerakannya. Persinggungan ini (holding) dapat terjadi
dengan bagian tubuh manapun.
33.15 Pushing
Pushing adalah persinggungan
perorangan yang tidak sah dengan menggunakan bagian
tubuh manapun di mana seorang
pemain bergeser atau berusaha untuk menggeser
seorang lawan secara paksa dengan
atau tanpa penguasaan bola.
Pasal 34 Personal
foul
34.1 Definisi
34.1.1 Personal fouladalah
foul persinggungan seorang pemain dengan seorang lawan, baik
saat bola hidup ataupun mati.
Seorang pemain tidak boleh hold,
block, push, charge, menjegal atau menghambat laju
seorang lawan dengan menjulurkan
tangan, lengan, siku, bahu, pinggul, kaki, lutut atau
pergelangan kaki, tidak juga
untuk menekuk tubuhnya ke suatu posisi yang tidak normal
(di luar silindernya), dia juga
tidak boleh mengikuti kehendaknya untuk bermain kasar
atau keras.
34.2 Hukuman
Personal foul akan dibebankan
terhadap pelakunya.
34.2.1 Jika foul dilakukan
terhadap seorang pemain yang tidak dalam gerakan menembak:
· Pertandingan
akan dilanjutkan dengan throw-in oleh tim yang tidak melakukan foul di
tempat terdekat dengan kejadian.
· Jika tim yang
melakukan foul dalam situasi hukuman team foul, maka Pasal 41 (Team
fouls: hukuman) akan
diterapkan.
34.2.2 Jika foul dilakukan
terhadap seorang pemain dalam gerakan menembak, pemain tersebut
akan diberikan sejumlah free-throw
sebagai berikut:
· Jika tembakan
dari daerah tembakan berhasil, bola masuk akan dihitung dan, sebagai
tambahannya, satu (1) free-throw.
· Jika tembakan
dari daerah tembakan untuk mencetak dua-angka tidak berhasil, dua (2)
free-throw.
· Jika tembakan
dari daerah tembakan untuk mencetak tiga-angka tidak berhasil, tiga (3)
free-throw.
· Jika pemain
dikenai foul saat, atau sesaat sebelum, sinyal jam pertandingan berbunyi
untuk mengakhiri periode atau
saat, atau sesaat sebelum, sinyal jamtwenty four (24)
seconds berbunyi, ketika
bola masih di tangan (kedua tangan) pemain dan bola
berhasil masuk, bola masuk tidak
akan dihitung dan akan diberikan dua (2) atau tiga
(3) free-throw.
Pasal 35 Double
foul
35.1 Definisi
35.1.1 Double foul adalah
situasi di mana dua (2) pemain yang berlawanan saling melakukan
personal foul satu sama
lainnya pada waktu yang hampir bersamaan.
35.2 Hukuman
Sebuah personal foul akan
dibebankan terhadap masing-masing pelakunya. Tidak ada
free-throw yang akan
diberikan dan pertandingan akan dilanjutkan sebagai berikut:
Jika pada waktu yang hampir
bersamaan dengan doublefoul:
· Bola masuk
secara sah, atau free-throw terakhir atau satu-satunya yang berhasil,
bola
akan diberikan kepada tim yang
tidak mencetak angka untuk throw-in di manapun di
endline.
· Suatu tim sedang
menguasai bola atau berhak atas bola, bola akan diberikan kepada
tim ini untuk throw-in di
tempat terdekat dengan penyimpangan.
· Tidak satu tim
pun sedang menguasai bola ataupun berhak atas bola, terjadi situasi
jump ball.
Pasal 36 Unsportsmanlike
foul
36.1 Definisi
36.1.1 Unsportsmanlike foul adalah
personal foul seorang pemain di mana, dalam penilaian
wasit, bukan merupakan usaha yang
dibenarkan untuk memainkan bola secara langsung
di dalam semangat dan maksud dari
peraturan.
36.1.2 Wasit harus
menginterpretasikan Unsportsmanlike foul secara konsisten selama
pertandingan dari awal sampai
akhir dan harus menilai tindakannya saja.
36.1.3 Untuk menilai apakah suatu
foul merupakan unsportsmanlikefoul, wasit akan
menerapkan prinsip-prinsip
berikut:
· Jika seorang
pemain tidak melakukan usaha untuk memainkan bola dan terjadi
persinggungan, hal ini merupakan unsportsmanlike
foul.
· Jika seorang
pemain, dalam usahanya memainkan bola, menyebabkan persinggungan
yang berlebihan (foul keras),
hal ini merupakanunsportsmanlike foul.
· Jika seorang
pemain bertahan menyebabkan persinggungan dengan lawannya sejajar
atau dari belakang dalam usahanya
untuk menghentikan serangan balik dan tidak
terdapat lawan diantara pemain
penyerang dan keranjang lawan, hal ini merupakan
unsportsmanlike
foul.
· Jika seorang
pemain melakukan foul ketika melakukan usaha memainkan bola yang
benar (permainan normal), hal ini
bukan merupakan unsportsmanlike foul.
36.2 Hukuman
36.2.1 Sebuah unsportsmanlikefoul
akan dibebankan terhadap pelakunya.
36.2.2 Free-throw (beberapa
free-throw) akan diberikan kepada pemain yang dikenai foul,
diikuti dengan:
· Throw-in di perpanjangan
garis tengah, bersebrangan dengan petugas meja.
· Jump ball di dalam
lingkaran tengah untuk memulai periode pertama.
Jumlah free-throw akan
sebagai berikut:
· Jika foul dilakukan
terhadap seorang pemain yang tidak dalam gerakan menembak:
dua (2) free-throw.
· Jika foul dilakukan
terhadap seorang pemain dalam gerakan menembak: bola masuk,
jika tercipta, akan dihitung dan,
sebagai tambahan, satu (1) free-throw.
· Jika foul dilakukan
terhadap seorang pemain dalam gerakan menembak dan tidak
terjadi bola masuk: dua (2) atau
tiga (3) free-throw.
36.2.3 Seorang pemain akan
didiskualifikasi ketika dia telah dibebankan dengan dua (2)
unsportsmanlike
foul.
36.2.4 Jika seorang pemain
didiskualifikasi berdasarkan Pasal 36.2.3, hanya unsportsmanlike
foul tersebut yang
merupakan foul yang akan dihukum dan tidak adatambahan hukuman
yang dilaksanakan atas
diskualifikasi tersebut.
Pasal 37 Disqualifying
foul
37.1 Definisi
37.1.1 Disqualifying foul adalah
tindakan unsportsmanlike yang berlebihan dari seorang
pemain, pemain pengganti, pemain
yang sudah dilarang masuk, pelatih, asisten pelatih
atau team follower.
37.1.2 Seorang pelatih yang telah
menerima disqualifying foul akan digantikan oleh asisten
pelatih yang tercatat dalam scoresheet.
Jika tidak terdapat asisten pelatih yang tercatat
dalam scoresheet, dia akan
digantikan oleh kapten (CAP).
37.2 Hukuman
37.2.1 Disqualifying foul akan
dibebankan terhadap pelakunya.
37.2.2 Kapanpun pelaku yang
didiskualifikasi sesuai dengan pasal yang berhubungan dengan
peraturan ini, dia akan pergi
menuju, dan tetap di dalam ruang ganti timnya selama masa
pertandingan atau, jika mau, dia
akan meninggalkan gedung.
37.2.3 Free-throw (beberapa
free-throw) akan diberikan:
· Kepada siapapun
dari lawan, yang ditunjuk oleh pelatihnya pada kasus foul tanpapersinggungan.
· Kepada pemain
yang dikenai foul pada kasus foul dengan persinggungan.
Diikuti dengan:
· Throw-in di perpanjangan
garis tengah, bersebrangan dengan petugas meja.
· Jump ball di dalam
lingkaran tengah untuk memulai periode pertama.
37.2.4 Jumlah free-throw akan
diberikan sebagai berikut:
· Jika foul dilakukan
terhadap seorang pemain yang tidak dalam gerakan menembak:
dua (2) free-throw.
· Jika foul dilakukan
terhadap seorang pemain dalam gerakan menembak: bola masuk,
jika tercipta, akan dihitung dan,
sebagai tambahan, satu (1) free-throw.
· Jika foul dilakukan
terhadap seorang pemain dalam gerakan menembak dan tidak
terjadi bola masuk: dua (2) atau
tiga (3) free-throw.
Pasal 38 Technical
foul
38.1 Peraturan tingkah laku
38.1.1 Tingkah laku yang patut
pada pertandingan menuntut kerjasama penuh dan loyal dari
anggota kedua tim (pemain, pemain
pengganti, pelatih, asisten pelatih, pemain yang
sudah tidak bermain dan team
follower) dengan wasit, petugas meja dan commissioner,
jika hadir.
38.1.2 Masing-masing tim akan
melakukan yang terbaik untuk menjamin suatu kemenangan,
tetapi hal ini harus dilakukan
dalam semangat sikap sportif dan fair play.
38.1.3 Kesengajaan atau
pengulangan tidak bekerjasama atau tidak sejalan dengan maksud dan
semangat dari peraturan ini akan
termasuk sebagai sebuah technical foul.
38.1.4 Wasit boleh mencegah technical
foul dengan memberikan peringatan atau bahkan
mengabaikan penyimpangan kecildi
mana jelas tidak sengaja dan tidak ada akibat
langsung terhadap pertandingan,
kecuali terdapat pengulangan penyimpangan yang sama
setelah peringatan.
38.1.5 Jika penyimpangan
diketahui setelah bola menjadi hidup, pertandingan akan dihentikan
dan technical foul dibebankan.
Hukuman akan dilaksanakan sesuai dengan kapan
technical foul tersebut telah
terjadi pada waktu dibebankannya. Apapun yang terjadi
selama jeda antara penyimpangan
dan pertandingan yang sedang dihentikan akan
dinyatakan sah.
38.2 Kekerasan
38.2.1 Tindakan kekerasan dapat
terjadi selama pertandingan, berlawanan dengan semangat
sikap sportif dan fair play.
Hal ini sebaiknya dihentikan dengan segera oleh wasit dan,
jika perlu, oleh petugas
ketertiban umum yang berwenang.
38.2.2 Tindakan kekerasan apapun
yang terjadi antara pemain, pemain pengganti, pemain yang
sudah tidak bermain, pelatih,
asisten pelatih atau team follower, di lapangan permainan
atau disekitarnya, wasit akan
mengambil tindakan seperlunya untuk menghentikan
mereka.
38.2.3 Siapapun dari orang-orang
di atas yang bersalah melakukan tindakan yang berlebihan
atas penyerangan terhadap lawan
atau wasit akan didiskualifikasi. Referee harus
melaporkan insiden tersebut
kepada badan penyelenggara dari kompetisi.
38.2.4 Petugas ketertiban umum
yang berwenang dapat memasuki lapangan permainan hanya
jika ada permintaan dari wasit.
Tetapi bagaimanapun juga jika penonton memasuki
lapangan permainan dengan maksud
jelas-jelas ingin melakukan tindakan kekerasan,
petugas ketertiban umum yang
berwenang harus segera menghalangi untuk melindungi
kedua tim dan wasit.
38.2.5 Semua tempat lainnya,
termasuk pintu-pintu masuk, pintu-pintu keluar, lorong-lorong,
ruang-ruang ganti, dll., akan
berada di bawah kewenangan badan penyelenggara dari
kompetisi dan petugas ketertiban
umum yang berwenang.
38.2.6 Tindakan fisik oleh
pemain, pemain pengganti, pemain yang sudah tidak bermain,
pelatih, asisten pelatih dan team
follower yang dapat mengakibatkan rusaknya
perlengkapan pertandingan, harus
dilarang oleh wasit.
Ketika perilaku tersebut teramati
oleh wasit, pelatih dari tim yang melakukannya akan
segera diberikan peringatan.
Jika tindakan (-tindakan)
tersebut diulangi, sebuah technical foul akan segera berikan
kepada individu (-individu) yang
terlibat.
38.3 Definisi
38.3.1 Technical foul adalah
foul tanpa persinggungan seorang pemain atas perilaku yang
dalam batas kewajaran, tetapi
tidak dibatasi untuk:
· Mengabaikan
peringatan wasit.
· Menyentuh wasit,
commissioner, petugas meja atau anggota cadangan tim dengan
tidak sopan.
· Berkomunikasi
dengan wasit, commissioner, petugas meja atau lawannya dengan tidak
sopan.
· Menggunakan
bahasa atau gerak-isyarat menantang atau menghasut penonton.
· Menarik
perhatian seorang lawan atau menghalangi pandangannya dengan
melambaikan tanggannya di dekat
mata lawan.
· Mengayunkan siku
secara berlebihan.
· Memperlambat
pertandingan dengan sengaja menyentuh bola setelah bola masuk
melewati keranjang atau mencegah throw-in
untuk dapat dilakukan dengan segera.
· Pura-pura
menjatuhkan diri untuk mendapatkan foul.
· Bergantung di
ring sedemikian rupa sehingga berat badan pemain tersebut membebani
ring, kecuali seorang pemain
memegang ring sesaat setelah suatu dunk atau, dalam
penilaian wasit, sedang berusaha
mencegah cedera atas dirinya atau pemain lain.
· Melakukan goaltending
selama free-throw terakhir atau satu-satunya oleh seorang
pemain bertahan. Satu (1) angka
akan diberikan kepada tim penyerang, diikuti dengan
hukuman technical foul yang
dibebankan terhadap pemain bertahan.
38.3.2 Technical foul yang
dilakukan oleh pelatih, asisten pelatih, pemain pengganti, pemain
yang sudah tidak bermain atau team
follower adalah foul atas komunikasi yang tidak
sopan dengan atau menyentuh
wasit, commissioner, petugas meja atau lawannya, atau
penyimpangan atas prosedur atau
administrasi yang semestinya.
38.3.3 Seorang pelatih akan
didiskualifikasi ketika:
· Dia telah
dibebankan dengan dua (2) technical foul (‘C’) hasil dari perilaku
unsportsmanlike perorangannya.
· Dia telah
dibebankan dengan akumulasi tiga (3) technical foul, baik semuanya (‘B’)
atau salah satunya (‘C’), hasil
dari perilaku unsportsmanlike dari cadangan tim (asisten
pelatih, pemain pengganti, pemain
yang sudah tidak bermain atau team follower).
38.3.4 Jika seorang pelatih
didiskualifikasi berdasarkan Pasal 38.3.3, hanya technical foul
tersebut yang merupakan foul yang
akan dihukum dan tidak adatambahan hukuman yang
akan dilaksanakan atas diskualifikasi.
38.4 Hukuman
38.4.1 Jika technical foul dilakukan:
· Oleh seorang
pemain, sebuah technical foul akan dibebankan terhadapnya sebagai foul
pemain dan dihitungkan sebagai
salah satu dari team foul.
· Oleh seorang
pelatih (‘C’), asisten pelatih (‘B’), pemain pengganti (‘B’), pemain yang
sudah tidak bermain (‘B’) atau team
follower (‘B’), sebuah technical foul akan
dibebankan terhadap pelatih dan
tidak akan dihitungkan sebagai salah satu dari team
foul.
38.4.2 Dua (2) free-throw akan
diberikan kepada lawan, diikuti dengan:
· Throw-in di perpanjangan
garis tengah, bersebrangan dengan petugas meja.
· Jump ball di dalam
lingkaran tengah untuk memulai periode pertama.
Pasal 39
Perkelahian
39.1 Definisi
Perkelahian adalah interaksi
fisik antara dua (2) atau lebih lawan (pemain, pemain
pengganti, pemain yang sudah
tidak bermain, pelatih, asisten pelatih dan team follower).
Pasal ini hanya diterapkan untuk
pelatih, asisten pelatih, pemain pengganti, pemain yang
sudah tidak bermain dan team
follower yang meninggalkan batas-batas daerah bangku
cadangan selama perkelahian atau
selama situasi yang dapat mengarah ke suatu
perkelahian.
39.2 Peraturan
39.2.1 Pemain pengganti, pemain
yang sudah tidak bermain atau team follower yang
meninggalkan daerah bangku cadangan
selama suatu perkelahian, atau selama situasi
yang mengarah ke suatu
perkelahian, akan didiskualifikasi.
39.2.2 Hanya pelatih dan/atau
asisten pelatih yang diijinkan meninggalkan bangku cadangan
timnya selama suatu perkelahian,
atau selama situasi yang dapat mengarah ke suatu
perkelahian, untuk membantu wasit
guna memperbaiki atau mengembalikan keadaan.
Pada situasi ini, dia tidak akan
didiskualifikasi.
39.2.3 Jika pelatih dan/atau
asisten pelatih meninggalkan daerah bangku cadangan dan tidak
membantu wasit atau berusaha
membantu wasit untuk memperbaiki atau mengembalikan
keadaan, dia akan
didiskualifikasi.
39.3 Hukuman
39.3.1 Terlepas dari jumlah
pelatih, asisten pelatih, pemain pengganti, pemain yang sudah tidak
bermain atau team follower yang
didiskualifikasi karena meninggalkan daerah bangku
cadangan, sebuah technical
foul tunggal (‘B’) akan dibebankan terhadap pelatih.
39.3.2 Jika anggota dari kedua
tim didiskualifikasi berdasarkan pasal ini dan tidak ada hukuman
yang tersisa untuk dilaksanakan,
pertandingan akan dilanjutkan sebagai berikut:
Jika pada waktu yang hampir
bersamaan dengan pertandingan dihentikan karena suatu
perkelahian:
· Tercipta bola
masuk yang sah, bola akan diberikan kepada tim yang tidak mencetak
angka untuk throw-in di
manapun di endline.
· Suatu tim sedang
menguasai bola atau berhak atas bola, bola akan diberikan kepada
tim ini untuk throw-in di
perpanjangan garis tengah, bersebrangan dengan petugas
meja.
· Tidak ada tim
yang sedang menguasai bola atau berhak atas bola, terjadi situasi jump
ball.
39.3.3 Semua disqualifying
foul akan dicatat seperti yang dijabarkan pada B.8.3 dan tidak akan
dihitungkan sebagai team foul.
39.3.4 Semua hukuman foul yang
dapat dibebankan terhadap pemain di lapangan yang
mengakibatkan perkelahian atau
situasi yang mengarah ke suatu perkelahian, akan
diperlakukan sesuai dengan Pasal
42 (Situasi khusus).
Pasal 40 Lima
kali foul yang dilakukan oleh pemain
40.1 Seorang pemain yang telah
melakukan lima kali (5) foul, personal dan/atau technical,
akan diberitahukan kepadanya oleh
referee dan harus segera meninggalkan pertandingan.
Dia harus digantikan dalam waktu
tiga-puluh (30) detik.
40.2 Sebuah foul yang
dilakukan oleh seorang pemain yang sebelumnya telah melakukan foul
kelimanya akan dianggap sebagai foul
seorang pemain yang sudah tidak bermain dan
foul ini dibebankan
dan dicatat di scoresheet terhadap pelatih (‘B’).
Pasal 41 Team
foul : Hukuman
41.1 Definisi
41.1.1 Suatu tim berada dalam
situasi hukuman team foul ketika tim tersebut telah melakukan
empat (4) kali team foul pada
suatu periode.
41.1.2 Semua team foul yang
dilakukan pada jeda permainan akan dianggap telah dilakukan
pada periode atau periode
tambahan berikutnya.
41.1.3 Semua team foul yang
dilakukan pada suatu periode tambahan akan dianggap telah
dilakukan pada periode keempat.
41.2 Peraturan
41.2.1 Ketika suatu tim berada
pada situasi hukuman team foul, semua personal foul pemain
selanjutnya yang dilakukan kepada
seorang pemain yang tidak dalam posisi menembak
akan dihukum dengan dua (2) free-throw,
bukannya throw-in.
41.2.2 Jika sebuah personal
foul dilakukan oleh seorang pemain dari tim yang sedang
menguasai bola, atau tim yang
berhak atas bola, foul seperti itu akan dihukum dengan
throw-in untuk lawan.
Pasal 42 Situasi
khusus
42.1 Definisi
Pada periode jam-mati yang sama
setelah suatu penyimpangan, situasi khusus dapat
terjadi ketika dilakukan foul (-foul)
tambahan.
42.2 Prosedur
42.2.1 Semua foul akan
dibebankan dan semua hukumannya diidentifikasi.
42.2.2 Urutan semua penyimpangan
yang terjadi akan ditentukan.
42.2.3 Semua hukuman yang
seimbang atas kedua tim dan semua hukuman double foul akan
dibatalkan sesuai urutan kapan
diputuskannya. Saat hukuman telah dibatalkan maka
hukuman tersebut dianggap tidak
pernah terjadi.
42.2.4 Hak atas penguasaan posisi
bola sebagai bagian dari hukuman terakhir akan
membatalkan hak atas penguasaan
posisi bola sebelumnya.
42.2.5 Setelah bola menjadi hidup
pada free-throw pertama atau satu-satunya atau pada suatu
hukumanthrow-in, hukuman
tersebut tidak dapat digunakan lagi untuk membatalkan
hukuman yang masih tersisa.
42.2.6 Semua hukuman yang tersisa
akan dilaksanakan sesuai urutan kapan diputuskannya.
42.2.7 Jika setelah pembatalan
hukuman yang seimbang dari kedua tim, tidak ada hukuman
tersisa untuk dilaksanakan,
pertandingan akan dilanjutkan sebagai berikut.
Jika pada waktu yang hampir
bersamaan dengan penyimpangan pertama:
· Tercipta bola
masuk yang sah, bola akan diberikan kepada tim yang tidak mencetak
angka untuk throw-in di
manapun di endline.
· Suatu tim sedang
menguasai bola atau berhak atas bola, bola akan diberikan kepada
tim ini untuk throw-in di
tempat terdekat dengan penyimpangan pertama.
· Tidak ada tim
yang sedang menguasai bola atau berhak atas bola, terjadi situasi jump
ball.
Pasal 43 Free-throw
43.1 Definisi
43.1.1 Free-throw adalah
kesempatan yang diberikan kepada seorang pemain untuk mencetak
satu (1) angka, tidak dijaga,
dari posisi di belakang garis free-throw dan di dalam
setengah lingkaran.
43.1.2 Rangkaian free-throw diartikan
sebagai semua free-throw dan/atau penguasaan posisi
bola selanjutnya yang dihasilkan
dari hukuman foul tunggal.
43.2 Peraturan
43.2.1 Ketika personal foul diputuskan
free-throw (beberapa free-throw) akan diberikan sebagai
berikut:
· Pemain yang
dikenai foul terhadap dirinya akan melakukan usaha free-throw (beberapa
free-throw).
· Jika terdapat
permintaan pergantian pemain terhadap dirinya, dia harus melakukan
usaha free-throw (beberapa
free-throw) sebelum meninggalkan pertandingan.
· Jika dia harus
meninggalkan pertandingan karena cedera, telah melakukan foul
kelimanya atau telah
didiskualifikasi, penggantinya akan melakukan usaha free-throw
(beberapa free-throw)
tersebut. Jika tidak terdapat pemain pengganti, siapapun dari
teman setimnya yang ditentukan
oleh pelatih akan melakukan usaha free-throw
(beberapa free-throw).
43.2.2 Ketika diputuskan sebuah
technical foul, siapapun dari anggota tim lawan yang telah
ditentukan oleh pelatihnya akan
melakukan usaha free-throw.
43.2.3 Penembak free-throw akan:
· Mengambil posisi
di belakang garis free-throw dan di dalam setengah lingkaran.
· Menggunakan cara
apapun untuk menembak free-throw sedemikian rupa sehingga
bola memasuki keranjang dari atas
atau bola menyentuh ring.
· Melepaskan bola
dalam lima (5) detik setelah bola ditempatkan dengan
diserahkan/berada pada pegangan
oleh wasit.
· Tidak menyentuh
garis free-throw atau memasuki daerah bersyarat sampai bola telah
memasuki keranjang atau telah
menyentuh ring.
· Tidak melakukan
tipuan saatfree-throw.
43.2.4 Pemain yang berada di
tempat reboundfree-throw akan berhak untuk menempati posisi
selang-seling pada ruang
tersebut, di mana pada jarak satu (1) meter (Gambar 6) masih
dianggap berada didalamnya.
Pemain tersebut tidak akan:
· Menempati tempat
reboundfree-throw yang bukan haknya.
· Memasuki daerah
bersyarat, daerah netral atau meninggalkan tempat reboundfreethrow
sampai bola lepas dari tangan
(kedua tangan) penembak free-throw.
· Tidakmengganggu
penembak free-throw dengan aksinya.
Gambar 6 Posisi
pemain selama free-throw
43.2.5 Pemain yang tidak berada
di tempat reboundfree-throw akan tetap berada di belakang
perpanjangan garis free-throw dan
di belakang garis daerah tembakan untuk mencetak
tiga-angka sampai free-throw telah
berakhir.
43.2.6 Selama free-throw (beberapa
free-throw) yang diikuti dengan (beberapa) rangkaian freethrow
lainnya atau dengan throw-in,
semua pemain akan berada di belakang
perpanjangan garis free-throw dan
di belakang garis daerah tembakan untuk mencetak
tiga-angka.
Penyimpangan
atas pasal 43.2.3, 43.2.4, 43.2.5 dan 43.2.6 merupakan violation.
43.3 Hukuman
43.3.1 Jika free-throw berhasil
dan violation (-violation) dilakukan oleh penembak free-throw,
angka, jika tercipta, tidak akan
dihitung.
Bola akan diberikan kepada lawan
untuk throw-in di perpanjangan garis free-throw
kecuali terdapat free-throw (beberapa
free-throw) berikutnya atau hukuman penguasaan
posisi yang akan dilaksanakan.
43.3.2 Jika suatu free-throw
berhasil dan violation ( beberapa violation) dilakukan
oleh pemain
(-pemain) selain penembak free-throw:
· Angka (-angka),
jika tercipta, akan dihitung.
· Violation (beberapa violation)
akan diabaikan.
Pada kasus free-throw terakhir
atau satu-satunya, bola akan diberikan kepada lawan
untuk throw-in di manapun
di endline.
43.3.3 Jika suatu free-throw
tidak berhasil dan violationdilakukan oleh:
· Seorang teman
setim penembak free-throw pada free-throw terakhir atau satu-satunya,
bola akan diberikan kepada lawan
untuk throw-in di perpanjangan garis free-throw
kecuali tim tersebut selanjutnya
berhak atas penguasaan posisi.
· Seorang lawan
dari penembak free-throw, suatu free-throw pengganti akan
diberikan
kepada penembak free-throw.
· Kedua tim, pada free-throw
terakhir atau satu-satunya, terjadi situasi jump ball.
Pasal 44
Kekeliruan yang dapat diperbaiki
44.1 Definisi
Wasit dapat memperbaiki sebuah
kekeliruan jika suatu peraturan dengan ceroboh telah
diabaikan hanya pada situasi
berikut ini:
· Memberikan free-throw
(beberapa free-throw) yang tidak semestinya.
· Lalai untuk
memberikan free-throw (beberapa free-throw) yang semestinya.
· Keliru
memberikan atau membatalkan angka.
· Mengijinkan
pemain yang salah untuk melakukan usaha free-throw (beberapa freethrow).
44.2 Prosedur Umum
44.2.1 Untuk memperbaiki
kekeliruan yang dimaksud di atas harus diketahui oleh wasit,
commissioner, jika hadir,
atau petugas meja sebelum bola menjadi hidup mengikuti bola
mati pertama setelah jam
pertandingan dijalankan setelah kekeliruan.
44.2.2 Seorang wasit boleh segera
menghentikan pertandingan pada saat mengetahui adanya
kekeliruan yang dapat diperbaiki,
selama tidak ada tim yang tidak diuntungkan.
44.2.3 Foul yang
dilakukan, angka yang tercipta, waktu yang terpakai, aktifitas tambahan yang
mungkin terjadi setelah
terjadinya kekeliruan dan sebelum kekeliruan tersebut diketahui,
akan tetap sah.
44.2.4 Setelah perbaikan
kekeliruan pertandingan akan dimulai kembali di titik di mana
pertandingan dihentikan untuk
memperbaiki kekeliruan, kecuali dinyatakan lain dalam
peraturan ini. Bola akan
diberikan untuk tim yang berhak atas bola pada saat
pertandingan dihentikan untuk
perbaikan tersebut.
44.2.5 Ketika sebuah kekeliruan
yang masih dapat diperbaiki diketahui, dan:
· Jika pemain yang
terlibat pada perbaikan kekeliruan berada di bangku cadangan
setelah digantikan dengan sah (bukan
karena telah melakukan foul kelimanya atau
telah didiskualifikasi), dia
harus masuk kembali ke lapangan permainan, kecuali dia
mengalami cedera, untuk
berpartisipasi dalam perbaikan kekeliruan (pada saat ini dia
menjadi seorang pemain).
Selama penyelesaian perbaikan,
dia boleh tetap berada dalam pertandingan kecuali
pergantian yang sah telah diminta
kembali, pada kasus ini pemain tersebut dapat
meninggalkan lapangan permainan.
· Jika pemain
tersebut digantikan karena cederanya, telah melakukan foul kelima atau
telah didiskualifikasi,
penggantinya harus berpartisipasi dalam perbaikan kekeliruan
tersebut.
44.2.6 Kekeliruan yang dapat
diperbaiki tidak dapat diperbaiki setelah wasit menandatangani
scoresheet.
44.2.7 Suatu kekeliruan pada
pencatatan angka oleh petugas pencatat angka atau pengaturan
waktu oleh petugas pengatur waktu
yang melibatkan terciptanya angka, jumlah foul,
jumlah time-out atau waktu
yang terpakai atau terabaikan, dapat diperbaiki oleh wasit
kapan saja sebelum referee
menandatangani scoresheet.
44.3 Prosedur khusus
44.3.1 Memberikan free-throw (beberapa
free-throw) yang tidak semestinya.
Free-throw (beberapa free-throw)
yang dilakukan sebagai hasil dari kekeliruan akan
dibatalkan dan pertandingan akan
dilanjutkan sebagai berikut:
· Jika jam
pertandingan belum dijalankan, bola akan diberikan untuk throw-in kepada
tim yang free-throw-nya
telah dibatalkan dari perpanjangan garis free-throw.
· Jika jam
pertandingan telah dijalankan dan:
▬ Tim yang menguasai bola atau berhak atas bola pada
saat kekeliruan diketahui
adalah tim yang sama dengan tim
yang sedang menguasai bola pada saat kekeliruan
terjadi, atau
▬ Tidak ada tim yang menguasai bola pada saat
kekeliruan diketahui,
bola akan diberikan kepada tim
yang berhak atas bola pada saat kekeliruan terjadi.
· Jika jam pertandingan
telah dijalankan dan, pada saat kekeliruan diketahui, tim yang
sedang menguasai bola atau berhak
atas bola adalah lawan dari tim yang sedang
menguasai bola pada saat
kekeliruan, terjadi situasi jump ball.
· Jika jam
pertandingan telah dijalankan dan, pada saat kekeliruan diketahui,
diberikanfree-throw (beberapa
free-throw) yang disebabkan suatu hukuman foul, freethrow
(beberapa free-throw) akan
dilaksanakan dan bola akan diberikan untuk throwin
kepada tim yang sedang menguasai
bola pada saat kekeliruan terjadi.
44.3.2 Kelalaian untuk memberikan
free-throw (beberapa free-throw) yang semestinya:
· Jika penguasaan
posisi bola tidak berubah sejak kekeliruan terjadi, pertandingan akan
dilanjutkan setelah perbaikan
kekeliruan seperti setelah free-throw biasa.
· Jika tim yang
sama mencetak angka setelah keliru diberikan posisi penguasaan bola
untuk throw-in, kekeliruan
akan diabaikan.
44.3.3 Mengijinkan pemain yang
salah untuk melakukan usaha free-throw (beberapa freethrow).
Free-throw (beberapa free-throw)
yang dilakukan, dan penguasaan bola jika merupakan
bagian dari hukuman, akan
dibatalkan dan bola akan diberikan kepada lawan untuk
throw-in di perpanjangan
garis free-throw, kecuali terdapat hukuman lainnya yang akan
dilaksanakan.
PERATURAN
DELAPAN – WASIT, PETUGAS
MEJA, COMMISSIONER:
TUGAS
DAN WEWENANG
Pasal 45 Wasit,
petugas meja dan commissioner
45.1 Wasit akan terdiri
dari seorang referee dan satu (1) atau dua (2) umpire. Mereka
akan
dibantu oleh petugas meja dan
oleh seorang commissioner, jika hadir.
45.2 Petugas meja akan
terdiri dari seorang pencatat angka, seorang asisten pencatat angka,
seorang pengatur waktu dan
seorang operator jam twenty four (24) seconds.
45.3 Commissioner akan
duduk di antara pencatat angka dan pengatur waktu. Tugas
utamanya selama pertandingan
adalah untuk mengawasi kerja dari petugas meja dan
membantu referee dan umpire
(-umpire) dalam memperlancar pertandingan.
45.4 Wasit yang bertugas dalam
suatu pertandingan tidak boleh mempunyai hubungan apapun
dengan kedua tim di lapangan
permainan.
45.5 Wasit, petugas meja dan commissioner
akan memperlakukan pertandingan sesuai
dengan peraturan
dan tidak punya kewenangan untuk merubahnya.
45.6 Seragam wasit akan terdiri
dari kaos wasit, celana panjang berwarna hitam, kaos kaki
berwarna hitam dan sepatu bola
basket berwarna hitam.
45.7 Wasit dan petugas meja akan
berpakaian seragam.
Pasal 46 Referee
: Tugas dan wewenang
Referee akan:
46.1 Memeriksa dan memberi
persetujuan atas semua perlengkapan yang akan dipakai selama
pertandingan.
46.2 Memilih jam pertandingan,
jamtwenty four (24) seconds, stopwatch resmi dan mengenali
(memastikan) petugas meja.
46.3 Memilih sebuah bola
pertandingan dari setidaknya dua (2) bola yang telah terpakai yang
disediakan oleh tim tuan rumah. Jika
bola-bola ini tidak ada yang layak sebagai bola
pertandingan, dia boleh memilih
dari bola yang tersedia dengan kualitas terbaik.
46.4 Tidak mengijinkan pemain
untuk menggunakan benda yang dapat mengakibatkan
pemain lain cedera.
46.5 Melaksanakan jump ball untuk
memulai periode pertama dan throw-in untuk memulai
periode lainya.
46.6 Mempunyai kewenangan untuk
menghentikan pertandingan ketika keadaan
menghendakinya.
46.7 Mempunyai kewenangan untuk
menentukan suatu tim akan terkena forfeit dalam
pertandingan.
46.8 Memeriksa dengan teliti scoresheet
di akhir waktu permainan atau kapanpun saat dia
merasa perlu.
46.9 Mengesahkan dan
menandatangani scoresheet di akhir waktu permainan, menghentikan
tugas mewasiti dan hubungan dengan
pertandingan. Wewenang wasit akan dimulai
ketika mereka tiba di lapangan
permainan dua-puluh (20) menit sebelum pertandingan
dijadwalkan untuk dimulai, dan berakhirketika
sinyal jam pertandingan berbunyi untuk
mengakhiri waktu permainan
sebagaimana disahkan oleh wasit.
46.10 Mencatat di sisi belakang scoresheet,
sebelum menandatanganinya:
· Suatu forfeit
ataudisqualifying foul,
· Suatu perilaku unsportsmanlike
oleh pemain, pelatih, asisten pelatih atau team
follower yang terjadi
sebelum dua-puluh (20) menit sebelum pertandingan
dijadwalkan untuk dimulai, atau
antara akhir permainan dan pengesahan dan
penandatanganan scoresheet.
Dalam kasus ini, referee (commissioner,
jika hadir) harus mengirimkan laporan lengkap
kepada badan penyelenggara dari
kompetisi tersebut.
46.11 Membuat keputusan akhir
kapanpun dibutuhkan atau ketika wasit-wasit tidak
sependapat. Untuk membuat
keputusan akhir dia dapat berkonsultasi dengan umpire
(-umpire), commissioner,
jika hadir, dan/atau petugas meja.
46.12 Berhak untuk mengesahkan
dan menggunakan perlengkapan teknis, jika tersedia, untuk
memutuskan, sebelum
menandatangani scoresheet, apakah suatu tembakan untuk
mencetak angka di akhir tiap
periode atau periode tambahan telah dilepaskan selama
waktu permainan dan/atau apakah
tembakan untuk mencetak angka tersebut dihitung dua
(2) atau tiga (3) angka.
46.13 Mempunyai wewenang untuk
membuat keputusan pada saat tidak dicakup secara khusus oleh
peraturan-peraturan ini.
Pasal 47 Wasit:
Tugas dan wewenang
47.1 Wasit akan mempunyai
wewenang untuk membuat keputusan pada suatu penyimpangan
peraturan yang dilakukan baik di
dalam atau di luar garis batas termasuk petugas meja,
bangku cadangan dan daerah dekat
belakang garis.
47.2 Wasit meniupkan peluitnya
ketika terjadi suatu penyimpangan peraturan, berakhirnya
periode atau wasit menemukan
sesuatu yang dianggap perlu untuk menghentikan
pertandingan. Wasit tidak akan
meniupkan peluitnya setelah terjadi bola masuk, sebuah
free-throw yang berhasil
atau ketika bola menjadi hidup.
47.3 Ketika memutuskan suatu
persinggungan perorangan atau violation, pada setiap
kejadianwasitakan memperhatikan
dan mempertimbangkan prinsip-prinsip dasar berikut:
· Semangat dan
tujuan dari peraturan dan kewajiban untuk menjunjung tinggi integritas
pertandingan.
· Konsisten dalam
menerapkan konsep ‘advantage/disadvantage’, wasit tidak akan
mencari-cari untuk menghentikan
jalannya pertandingan jika tidak perlu untuk
menghukum persinggungan
perorangan yang tidak disengaja dan tidak memberikan
keuntungan bagi pemain tersebut
ataupun menempatkan lawan pada posisi yang tidak
diuntungkan.
· Konsisten dalam
menerapkan akal sehat di setiap pertandingan, mengingat dalam
pikiran tentang kemampuan pemain
dan sikap serta tingkah laku mereka selama
pertandingan.
· Konsisten dalam
menjaga keseimbangan antara pengendalian pertandingan dan alur
pertandingan, mempunyai
‘kepekaan’ atas apa yang sedang peserta coba lakukan dan
memutuskan apa yang tepat untuk
pertandingan.
47.4 Apabila protes diajukan oleh
salah satu tim, referee (commissioner, jika hadir) dalam
waktu satu (1) jam setelah
berakhirnya waktu permainanakanmelaporkan protes tersebut
kepada badan penyelenggara dari
kompetisi tersebut.
47.5 Jika seorang wasit cedera
atau dengan alasan lain tidak dapat melanjutkan untuk
melaksanakan tugasnya dalam lima
(5) menit dari kejadian, pertandingan akan
dilanjutkan. Wasit (-wasit)yang
tersisa akan mewasiti seorang diri sampai akhir
pertandingan, kecuali ada
kemungkinan mengganti wasit yang cedera dengan seorang
wasit pengganti yang memenuhi
syarat. Setelah berkonsultasi dengan commissioner, jika
hadir, wasit yang lain akan
memutuskan atas kemungkinan pergantian tersebut.
47.6 Untuk semua pertandingan
internasional, jika dibutuhkan komunikasi secara lisan untuk
menjelaskan suatu keputusan, hal
ini akan dilakukan dalam bahasa Inggris.
47.7 Setiap wasit mempunyai
wewenang untuk membuat keputusan dalam batas
tugasnya, tetapi
tidak punya kewenangan untuk mengabaikan atau menentang
keputusan yang
dibuat oleh wasit (-wasit) lainnya.
47.8 Keputusan yang dibuat
oleh wasit adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
atau diabaikan.
Pasal 48
Pencatat angka dan asisten pencatat angka : Tugas
48.1 Pencatat angka akan
dilengkapi dengan scoresheet dan akan membuat catatan:
· Tim, dengan memasukkan
nama dan nomor pemain yang akan memulai pertandingan
dan semua pemain pengganti yang
memasuki pertandingan. Ketika terjadi
penyimpangan peraturan berkenaan
dengan lima (5) pemain yang akan memulai
pertandingan, pergantian pemain
atau nomor pemain, dia akan memberi tahu wasit
terdekat secepat mungkin.
· Mencatat
jalannya perolehan angka, dengan mencatat bola masuk dan free-throw yang
tercipta.
· Foul yang dibebankan
kepada setiap pemain. Pencatat angka harus segera
memberitahu wasit ketika foul kelima
dibebankan kepada pemain manapun. Dia akan
mencatat foul yang
dibebankan kepada tiap pelatih dan harus segera memberitahu
wasit ketika seorang pelatih
harus didiskualifikasi. Sama halnya, dia harus segera
memberitahu wasit ketika seorang
pemain telah melakukan dua (2) unsportsmanlike
foul dan harus
didiskualifikasi.
· Time-out. Dia harus
memberitahu wasit atas kesempatan time-out ketika suatu tim
telah meminta time-out dan
memberitahu pelatih melalui seorang wasit ketika pelatih
sudah tidak punya time-out tersisa
pada suatu babak atau periode tambahan.
· Alternating
possession berikutnya,
dengan mengoperasikan anak panah alternating
possession. Pencatat angka
akan menyesuaikan arah anak panah alternating possession
segera setelah babak pertama
berakhir sebagaimana juga tim akan bertukar keranjang
untuk babak kedua.
48.2 Pencatat angka juga
akan:
· Menunjukkan
jumlah foul yang dilakukan oleh setiap pemain dengan mengangkat
tanda dengan nomor jumlah foul
yang dilakukan oleh pemain tersebut, dengan cara
yang dapat dilihat oleh kedua
pelatih.
· Menempatkan
penunjuk team foul pada petugas meja, di sudut dekat dengan bangku
cadangan dari tim yang dalam
situasi hukuman team foul, ketika bola menjadi hidup
setelah team foul keempat
pada suatu periode.
· Mengadakan
pergantian pemain.
· Membunyikan
sinyal hanya ketika bola menjadi mati dan sebelum bola menjadi hidup
kembali. Bunyi sinyal tersebut tidak
menghentikan jam pertandingan atau
pertandingan ataupun menyebabkan bola
menjadi mati.
48.3 Asisten pencatat angka akan
mengoperasikan papan pencatat angka dan membantu
pencatat angka. Apabila terdapat
ketidak cocokan antara papan pencatat angkadan
scoresheet yang tidak dapat
diselesaikan, scoresheet akan lebih diutamakan dan papan
pencatat angkaakan disesuaikan.
48.4 Jika kekeliruan pencatatan
angka diketahui:
· Selama
pertandingan, pencatat angka harus menunggu sampai bola mati pertama
sebelum membunyikan sinyalnya.
· Setelah
permainan berakhir dan sebelum scoresheet ditandatangani oleh referee,
kekeliruan akan diperbaiki,
walaupun dengan perbaikan ini akan mempengaruhi hasil
akhir dari pertandingan.
· Setelah scoresheet
ditandatangani oleh referee, kekeliruan tidak dapat diperbaiki lagi.
Referee atau commissioner,
jika hadir, harus memberikan laporan lengkap kepada
badan penyelenggara dari
kompetisi tersebut.
Pasal 49
Pengatur waktu : Tugas
49.1 Pengatur waktu akan
dilengkapi dengan jam pertandingan dan stopwatch dan akan:
· Mengukur waktu
permainan, time-out dan jeda permainan.
· Memastikan bahwa
sinyal jam pertandingan berbunyi sangat keras dan bekerja secara
otomatis di akhir waktu permainan
pada suatu periode.
· Menggunakan cara
apapun yang memungkinkan untuk segera memberitahu wasit jika
sinyalnya tidak berbunyi atau
tidak terdengar.
· Memberitahu
kedua tim dan wasit setidaknya tiga (3) menit sebelum periode ketiga
dimulai.
49.2 Pengatur waktu akan mengukur
waktu permainan sebagai berikut:
· Menjalankan jam
pertandingan ketika:
▬ Selama jump ball, bola ditepis
secara sah oleh seorang pelompat.
▬ Setelah free-throw terakhir atau
satu-satunya yang tidak berhasil dan bola tetap
hidup, bola menyentuh atau
disentuh oleh seorang pemain di lapangan permainan.
▬ Selama throw-in bola menyentuh
atau disentuh secara sah oleh seorang pemain di
lapangan permainan.
· Menghentikan jam
pertandingan ketika:
▬ Waktu habis pada akhir waktu permainan
untuk suatu periode, jika tidak berhenti
secara otomatis oleh jam
pertandingan itu sendiri.
▬ Seorang wasit meniupkan peluitnya ketika
bola hidup.
▬ Tercipta bola masuk atas tim yang telah
meminta time-out.
▬ Tercipta bola masuk pada dua (2) menit
terakhir dari periode keempat dan dua (2)
menit terakhir dari suatu periode
tambahan.
▬ Sinyal jamtwenty four (24) seconds
berbunyi ketika suatu tim sedang menguasai
bola.
49.3 Pengatur waktu akan mengukur
time-out sebagai berikut:
· Segera
menjalankan stopwatch ketika wasit meniupkan peluitnya dan memberikan
tanda time-out.
· Membunyikan
sinyal ketika lima-puluh (50) detik dari waktu time-out terlewati.
· Membunyikan
sinyal ketika time-out telah berakhir.
49.4 Pengatur waktu akan mengukur
waktu jeda pertandingan sebagai berikut:
· Segera
menjalankan stopwatchketika periode sebelumnya telah berakhir.
· Membunyikan
sinyal sebelum periode pertama dan ketiga ketika tiga (3) menit, satu
(1) menit tiga-puluh (30) detik
tersisa sampai dimulainya periode tersebut.
· Membunyikan
sinyal sebelum periode kedua, keempat dan periode tambahan ketika
tiga-puluh (30) detik tersisa
sampai dimulainya periode tersebut.
· Membunyikan
sinyal dan menghentikan peralatan waktu secara bersamaan segera
ketika jeda permainan telah
berakhir.
Pasal 50
Operator twenty-four (24) seconds : Tugas
Operator twenty four(24) seconds
akan dilengkapi dengan jamtwenty four (24)seconds
sedemikian rupa sehingga akan:
50.1 Menjalankan atau
menjalankankembaliketika:
· Suatu tim
mendapatkan penguasaan bola di lapangan permainan.
· Pada suatu throw-in,
bola menyentuh atau tersentuh secara sah oleh siapapun pemain
di lapangan permainan.
Sentuhan terhadap bola oleh
seorang lawan tidak memulai periode twenty four (24)
seconds baru jika tim
lain tetap menguasai bola.
50.2 Kapanpun seorang wasit
meniupkan peluitnya dikarenakan:
· Suatu foul atau
violation (bukan karena bola telah keluar lapangan oleh tim yang
tidak sedang menguasai bola),
· Pertandingan
dihentikan karena suatu tindakan yang tidak berhubungan dengan tim
yang sedang menguasai bola,
· Pertandingan
dihentikan karena suatu tindakan yang tidak berhubungan dengan salah
satu tim, kecuali lawan
ditempatkan pada posisi yang tidak diuntungkan,
jamtwenty four (24) second
akan:
1. Dihentikan dan reset ke
dua-puluh-empat (24) detik, dengan tidak ada tampilan
yang terlihat, ketika:
▬ Bola memasuki keranjang secara sah.
▬ Bola menyentuh ring dari keranjang lawan
(kecuali bola menyangkut di antara
ring dan papan pantul).
▬ Tim tersebut diberikan throw-in di
backcourt atau free-throw (beberapa freethrow).
▬ Penyimpangan atas peraturan tersebut
dilakukan oleh tim yang sedang menguasai
bola.
2. Dihentikan tetapi tidak reset
ke dua-puluh-empat (24) detik ketika tim yang sama
yang sebelumnya menguasai bola
diberikan throw-in di frontcourt dan empat-belas
(14) detik atau lebih yang tampak
di jamtwenty-four (24) second.
3. Dihentikan dan reset ke
empat-belas (14) detik ketika tim yang sama yang
sebelumnya menguasai bola
diberikan throw-in di frontcourt dan tiga-belas (13) detik
atau kurang yang tampak di jamtwenty-four
(24) second.
50.3 Menghentikan, tetapi
tidak me-reset, ketika tim yang sama yang sebelumnya
menguasai bola diberikan throw-in
sebagai hasil dari:
· Bola ke luar
lapangan.
· Seorang pemain
dari tim yang sama mengalami cedera.
· Situasi jump-ball.
· Sebuah double
foul.
· Pembatalan atas
hukuman yang seimbang terhadap kedua tim.
50.4 Mematikan, setelah
bola menjadi mati dan jam pertandingan sedang berhenti, ketika
terdapat kurang dari
dua-puluh-empat (24) detik atau empat-belas (14) detik tersisa pada
jam pertandingan pada suatu
periode.
Sinyal jamtwenty-four (24)
second tidak menghentikan jam pertandingan atau
pertandingan tersebut, ataupun
menyebabkan bola menjadi mati, kecuali suatu tim
sedang dalam penguasaan bola.
A – SINYAL WASIT
A.1 Hanya sinyal tangan yang
digambarkan dalam peraturan ini yang merupakan sinyal
wasit. Sinyal-sinyal tersebut
harus digunakan oleh semua wasit pada semua
pertandingan.
A.2 Penting juga bagi petugas
meja untuk mengenali sinyal-sinyal ini.
Gambar 7 Sinyal
wasit
B – SCORESHEET
Gambar 8 Scoresheet
No ISTILAH
PEMAHAMAN
1 Act of shoot gerakan menembak
2 Advantage diuntungkan
3 All in ones seragam terusan
4 Alternating possesion
Perubahan arah penguasan; Suatu
metode untuk menyebabkan
bola menjadi hidup dengan throw
in daripada jump ball
5 Announcer orang yang bertugas
menyampaikan informasi
6 Backcourt Lapangan bagian
belakang
7 Basket Keranjang
8 Blocking
Persinggungan perorangan yang
tidak sah dengan menghambat
pergerakan seorang lawan dengan
atau tanpa bola
9 Centre lines Garis tengah
10 Charge
Persinggungan perorangan yang
tidak sah, dengan atau tanpa
bola, dengan mendorong atau
bergerak ke arah torso seorang
lawan
11 Commissioner Pengawas
pertandingan
12 Compression sleeves Penutup
lengan berbahan ketat
13 Compression stocking Stoking
ketat
14 Disadvantage Tidak diuntungkan;
dirugikan
15 Disqualifying foul
Tindakan unsportsmanlike yang
berlebihan dari seorang pemain,
pemain pengganti, pemain yang
sudah dilarang masuk, pelatih,
asisten pelatih atau team
follower
16 Double foul
Situasi di mana dua (2) pemain
yang berlawanan saling
melakukan personal foul satu sama
lainnya pada waktu yang
hampir bersamaan
17 Dribbling
Pergerakan bola hidup yang
disebabkan oleh seorang pemain
yang sedang menguasai bola dengan
melempar, menepis,
menggelindingkan bola ke lantai
atau dengan sengaja
melemparkan bola ke papan pantul
18 Dunk
melesakan bola ke bawah masuk ke
dalam keranjang lawan
denagn satu atau ke dua tangan
19 Eight seconds Delapan detik
20 Endlines Garis akhir
21 Excluded player Pemain yang
sudah tidak bermain
22 Foul
Penyimpangan dari peraturan
mengenai persinggungan
perorangan yang tidak sah dengan
seorang lawan dan/atau
perilaku yang tidak sportif
23 Free throws
Kesempatan yang diberikan kepada
seorang pemain untuk
mencetak satu (1) angka, tidak
dijaga, dari posisi di belakang
garis free-throw dan di dalam
setengah lingkaran
24 Frontcourt Lapangan bagian
depan
25 Fumble Gagal menangkap bola
pada permulaan atau akhir suatu dribble
26 Goal average Rata-rata bola
masuk
27 Goaltending Bola yang dianggap
masuk
28 Held ball Bola pegang
PERATURAN RESMI
BOLA BASKET 2010
No ISTILAH
PEMAHAMAN
29 Interference Gangguan terhadap
keranjang yang dapat merubah arah bola
30 Jump ball
Seorang wasit melambungkan bola
di lingkaran tengah diantara
dua (2) pemain berlawanan pada
permulaan periode pertama
31 Default Kalah karena kurang
jumlah pemain, kurang dari dua (2) pemain
32 Forfeit kalah karena kelalaian
33 No-charge semi-circle
Daerah setengah lingkaran yang
digambar di lapangan dengan
tujuan untuk menentukan daerah
khusus untuk
menginterpretasikan situasi
charge/blok di bawah keranjang
34 Pen-dribble Pemain yang
melakukan dribbling
35 Pivot
Pergerakan yang sah di mana
seorang pemain yang sedang
memegang bola hidup di lapangan
permainan melangkah sekali
atau lebih dari sekali ke segala
arah dengan kaki yang sama,
sedangkan kaki lainnya yang
disebut kaki pivot, tetap pada titik
dimana kaki tersebut menyentuh
lantai
36 Post Dibawah keranjang
37 Post play Permainan di bawah
keranjang
38 Rebound
Aksi menangkap bola setelah bola
memantul dari ring pada suatu
tembakan
39 Referee Wasit utama
40 Reset Mengatur ulang
41 Scoresheet Berkas resmi
catatan pertandingan
42 Screening
Usaha untuk memperlambat antau
mencegah seorang lawan
tanpa bola untuk mencapai posisi
yang di inginkan di lapangan
permainan
43 Side lines Garis samping
44 Taping Material pita panjang
tipis yang dilekatkan pada bagian tertentu
45 Team followers Pengikut tim
46 Team fouls Foul yang
dilakuakan oleh pemain dalam suatu tim
47 Three seconds Tiga detik
48 Throw-in Lemparan ke dalam
49 Time out
Penghentian pertandingan yang
diminta oleh pelatih atau asisten
pelatih
50 Torso Dada
51 Travelling
Pergerakan yang tidak sah dari
satu atau dua kaki melebihi batas
yang telah ditentukan pada pasal
ini, ke segala arah, ketika
memegang bola hidup di lapangan
permainan
52 Twenty-four (24) second Dua
puluh empat (24) detik
53 Umpire wasit pembantu
54 Unsportmanlike foul Foul yang
tidak sportif
55 Verticality Tegak lurus
56 Violation Penyimpangan terhadap peraturan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar